MASALAH YANG DIHADAPI SEORANG SARJANA PSIKOLOGI

Psikolog dan Psikiater
Banyak masyarakat awam menganggap seorang psikiater dan seorang psikolog itu sama. Mengapa mereka berpikiran seperti itu? Selama ini masyarakat awam menganggap psikologi itu sebagai ilmunya, sedangkan psikiater itu adalah gelarnya. Dalam kata lain mereka menganggap bahwa setelah seorang mahasiswa jurusan psikologi menyelesaikan studinya maka akan mendapatkan gelar psikiater.
Psikolog dan psikiater adalah sebuah profesional yang menggunakan pendekatan kejiwaan sebagai alat untuk mengetahui atau menganalisa seseorang yang menjadi klien. Perbedaanya kemudian terletak pada objek studi secara dominan dari kedua profesi ini. Pada profesi psikiater, fisik dari kejiwaan itu sendiri menjadi pusat atau dasar pre asumsi yang ditarik untuk setiap analisa simptom yang digunakan.  Sementara pada profesi psikolog, pendekatan terhadap bagaimana seseorang bertingkah laku, menjadi pusat atau dasar pre asumsi. Dan untuk setiap profesi ini jelas, bahwa masing-masing mempelajari cara intervensi yang berbeda. secara fisik, tentu cara intervensi yang paling dapat di gunakan adalah secara kimiawi, sementara untuk tingkah laku, maka perlu adanya terapi khusus yang menyangkut kepada bagaimana proses kognitif seseorang hingga memunculkan tingkah laku tersebut.
Psikolog adalah titel atau gelar S2 bidang profesi psikologi. Seseorang bisa mendapatkan gelar “…, Psi.” di belakang namanya kalau kuliah S1 dan S2-nya sama-sama di psikologi. Oleh karena itu, orang yang kuliah S1-nya di fakultas psikologi (sekedar informasi, fakultas psikologi di Indonesia untuk S1 tidak ada penjurusan), kalau ingin menjadi psikolog, harus meneruskan S2 di bidang profesi psikologi. Sebab, jika ia meneruskan di bidang sains psikologi, maka gelarnya nanti adalah “…, Msi.” atau magister sains.
Sama halnya jika seseorang yang kuliah S1-nya non-psikologi, namun ingin meneruskan kuliah S2 di bidang psikologi. Orang tersebut mau-tak-mau harus mengambil bidang sains psikologi, sebab bidang profesi psikologi hanya diperuntukkan kepada lulusan S1 psikologi. Oleh karena itu, orang seperti ini bergelar “…, Msi.”, bukan “…, Psi.”
Apa Yang Bisa Dilakukan Psikolog. Seorang psikolog, atau lulusan S2 profesi psikologi, nantinya bisa mendapatkan izin praktek psikologi yang bisa digunakan untuk membuka biro konsultasi sendiri, ataupun bergabung menjadi tenaga konsultan psikologi di biro orang lain. Seorang psikolog juga punya hak untuk ‘memegang’ alat tes psikologi. ‘Memegang’ di sini maksudnya menyimpan, menggunakan dan mengoprasikan, juga menginterpretasikan hasil tes kliennya. Jadi, psikolog juga bisa disebut praktisi psikologi.
Hak ‘memegang’ alat tes psikologi ini hanya dipegang oleh psikolog, dan bukan magister sains psikologi. Namun, sebagai informasi tambahan, magister (sains) psikologi dapat mengembangkan teori psikologi yang sudah ada, dan bisa bekerja sebagai dosen di fakultas psikologi. Oleh karena itu, magister psikologi bisa juga disebut ilmuwan psikologi.
Psikolog, menangani masalah yang berkaitan dengan aspek psikologis (kejiwaan), misalnya stress, rumah tagga yang kurang harmonis, masalah disiplin anak, dll.
Psikiater adalah dokter yang mempelajari ilmu jiwa. Maksudnya, gelar utamanya dokter, tapi dia mengkhususkan diri untuk ‘mengurusi’ kejiwaan manusia. Biasanya, psikiater adalah dokter (S1) yang meneruskan pendidikannya di bidang psikiatri (S2). Oleh karena itu, seorang psikiater mempunyai gelar “dr. …”, dan biasanya di tulis (di papan nama): (atas) dr. A ,(bawah) Psikiater. Makanya, psikiater juga bisa disebut dokter jiwa.
Apa Yang Bisa Dilakukan Psikiater. Seorang psikiater, karena gelarnya adalah “dokter”, maka orang yang datang untuk ‘berobat’ disebut pasien. Oleh karena itu, psikiater mengobati pasiennya, yang punya masalah kejiwaan, dengan memberikan obat. Kenapa? Karena beberapa penyakit jiwa bisa jadi disebabkan oleh keadaan tubuh yang sedang tidak sehat, atau ada yang bisa disembuhkan atau dikurangi dengan mengobati organ tubuh yang berhubungan dengan gejala kejiwaan yang sedang diderita.Psikiater, menangani masalah yang bersifat fisik / faali, misalnya gangguan jiwa akibat adanya kelainan pada otak / neurotransmitter, atau gangguan kejiwaan akibat penyalahgunaan obat. Sebagai dokter, psikiater juga berhak memberikan obat resep, sementara psikolog enggak.
Dari segi tugas yang dijalankan. Psikolog menyebut orang yang datang minta bantuannya soal kejiwaan dengan sebutan “klien”. Klien seorang psikolog adalah orang yang sehat jiwanya, atau tidak mengalami gangguan kejiwaan. Oleh karena itu, psikolog membantu kliennya dengan mengadakan konsultasi dan, kalau diperlukan, terapi, untuk menyelesaikan masalah kliennya. Psikolog biasanya bertugas untuk membantu kliennya menemukan apa bakat dan minatnya, lalu bidang pekerjaan atau ilmu apa yang cocok untuknya, dan membantu mencari solusi masalah lainnya. Jadi, psikolog tidak akan memberikan obat pada kliennya. Istilahnya, psikolog itu ‘menyembuhkan dengan kata-kata’. Jika ternyata masalah kliennya lebih berat dan membutuhkan pertolongan obat-obatan, maka psikolog ‘mengoper’-nya, atau minta bantuan, ke psikiater (lihat bahasan tentang psikiater di atas).

Sedangkan, psikiater membantu orang yang mempunyai gangguan kejiwaan, sekecil apapun itu, yang membutuhkan pertolongan obat-obatan untuk mengurangi efek negatifnya. Misalnya, orang yang insomnia (penyakit susah tidur), jika ia berobat ke psikiater, selain diberi nasihat (cara penyelesaian masalah), juga akan diberi obat untuk membantunya mudah tidur. Karena orang yang berobat atau konsultasi ke psikiater biasanya punya gangguan kejiwaan, bukan berarti mereka gila atau sakit jiwa.
Untuk meluruskan pandangan masyarakat mengenai psikolog dan psikiater yang selama ini keliru perlu kita sebagai seorang psikolog memberi pengertian pada masyarakat umumnya bahwa psikolog dan psikiater itu berbeda namun saling bekerja sama dalam menangani masalah kejiwaan. Misalnya kita dapat mengadakan seminar psikologi dengan tema “psikolog vs psikiater”, mengadakan workshop psikologi, atau membuat artikel di berbagai media massa.

Psikolog adalah paranormal
Bagi sebagian orang awam yang tidak mengetahui baik akan berkata Psikologi merupakan tempat sekumpulan orang – orang yang dapat membaca pikiran atau kumpulan orang yang dapat melihat takdir seseorang. Faktanya dalam kuliah Psikologi sendiri tidak ada satu mata kuliahpun mengenai “cara membaca pikiran orang lain” ataupun “cara melihat takdir orang lain” atau sebagainya. Saya adalah salah satu mahasiswa Psikologi yang pernah di serang pertanyaan seperti ini oleh beberapa orang terdekat saya yang tidak mengetahui apa yang dipelajari di psikologi. sejujurnya, pada semester awal sangat binggung menjelaskan kepada beberapa orang yang masih KEPO (Kepingin Tau)  apa itu psikologi ?? dan belajar apa saja disana ?? karena selama semester awal perkuliahan hampir semua mata kuliahnya adalah peralihan SMA. Namun setelah semester dua, saya mulai sedikit demi sedikit dapat menjelaskan kebeberapa orang yang masih salah persepsi atau menanyakan pertanyaan yang sama.
Untuk itu saya merasa perlu untuk mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi tentang siapakah psikolog itu? kepada masyarakat agar masyarakat tidak lagi salah dalam memahami profesi seorang psikolog dengan profesi lain dan memahami apa saja yang bisa dan seharusnya dilakukan oleh seorang psikolog.
Sesuai dengan SK Mendikbud No. 18/D/O/1993 yang dimaksud dengan psikolog adalah para lulusan perguruan tinggi dan universitas di dalam maupun di luar negeri, yaitu mereka yang telah mengikuti pendidikan dengan kurikulum nasional untuk pendidikan program akademik (Sarjana Psikologi); lulusan pendidikan tinggi strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) dalam bidang psikologi, yang pendidikan strata (S1) diperoleh bukan dari fakultas psikologi. Ilmuwan Psikologi yang tergolong kriteria tersebut dinyatakan dapat memberikan jasa psikologi tetapi tidak berhak dan tidak berwenang untuk melakukan praktik psikologi di indonesia.
Praktik Psikologi adalah kegiatan yang dilakukan oleh psikolog dalam memberikan jasa dan praktik kepada masyarakat dalam pemecahan masalah psikologis yang bersifat individual maupun kelompok dengan menerapkan prinsip psikodiagnostik. Termasuk dalam pengertian praktik psikologi tersebut adalah terapan psinsip psikologi yang berkaitan dengan melakukan kegiatan diagnosis, prognosis, konseling, dan psikoterapi. Kegiatan tersebut yang menjadi acuan kerja seorang profesional psikolog. Jadi, tidak benar jika dengan hanya melihat orang saja seorang psikolog bisa melihat kepribadian seseorang seperti apa (yang biasa dilakukan mungkin hanya mengkira-kira saja namun tidak dibenarkan jika ini digunakan sebagai dasar diagnosis yang akhirnya diterima oleh orang lain), karena psikolog harus melakukan asesmen terlabih dahulu untuk bisa menegakkan diagnosa ataupun dalam meberikan judgement. Hal inilah yang membedakan seorang psikolog dengan paranormal menurut logika berpikir saya.
Dalam prakteknya seorang psikolog harus paham betul mengenai kode etik sehingga tidak dapat dijadikan alasan untuk mempertahankan diri ketika berhadapan dengan permasalahan yang bisa dikategorikan sebagai pelanggaran dengan segala akibatnya, baik yang bersifat penanganan internal organisasi profesi maupun penanganan menurut hukum yang berlaku. Hal ini sesuai dengan Penjelasan Mukadimmah Pedoman Pelaksanaan Kode Etik Psikologi Indonesia poin 4.1 tentang Perilaku Ilmuwan Psikologi dan Psikolog:
Dalam penerapan keahliannya, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog wajib memperhatikan, mempelajari, mempertimbangkan etika dan nilai-nilai moral yang berlaku di lingkungan masyarakat tempatnya bekerja. Persamaan dan perbedaan latar belakang, persepsi, opini, sikap, dan kebiasaan antara Ilmuwan Psikologi dan Psikolog dengan klien, mahasiswa, peserta penelitian, pribadi atau pihak lain yang terlibat dalam pekerjaannya tidak akan memperngaruhi sikap dan cara kerjanya, yang bisa membuatnya berperilaku yang dapat diartikan sebagai seberpihakan atau mungkin menentang. Ilmuwan Psikologi dan Psikolog perlu mengembangkan sikap membuka diri terhadap perbedaan etika dan nilai-nilai moral di luar yang diyakininya akan membentuk wawasan pikir yang luas dan sikap yang netral, serta berupaya terus menerus mengikuti perkembangan masyarakat. Hal ini diperlukan dalam peberapan keahlian Ilmuwan Psikologi dan Psikolog untuk mencegah pemaksaan pendapat atau tundakan terhadap pihak yang menggunakan jasa/praktik psikologi, yang bisa diartikan sebagai pelanggaran kode etik.
(HIMPSI. 2005. Kode Etik Psikologi Indonesia)

Psikolog yang baik adalah psikolog yang tahu, paham, dan menerapkan kode etik, ketika psikolog mengabdi tanpa pengetahuan dan pemahaman terhadap Kode Etik Psikologi, hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mempertahankan diri saat berhadapan dengan permasalahan yang bisa dikategorikan sebagai pelanggaran dan segala akibatnya, baik yang bersifat penanganan internal organisasi profesi maupun penanganan menurut hukum yang berlaku. Seperti yang tertera dalam Mukadimah Kode Etik Psikologi, yaitu:

Dalam kegiatannya, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog Indonesia mengabdikan dirinya untuk meningkatkan pengetahuan tentang perilaku manusia dalam bentuk pemahaman bagi dirinya dan pihak lain serta memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan tersebut bagi kesejahteraan manusia
(HIMPSI. 2005. Kode Etik Psikologi Indonesia)

Dan sesuai dengan Penjelasan Mukadimmah Pedoman Pelaksanaan Kode Etik Psikologi Indonesia poin 4.1 tentang Perilaku Ilmuwan Psikologi dan Psikolog:
Ilmuwan Psikologi dan Psikolog perlu mengembangkan sikap membuka diri terhadap perbedaan etika dan nilai-nilai moral di luar yang diyakininya akan membentuk wawasan pikir yang luas dan sikap yang netral, serta berupaya terus menerus mengikuti perkembangan masyarakat. Hal ini diperlukan dalam peberapan keahlian Ilmuwan Psikologi dan Psikolog untuk mencegah pemaksaan pendapat atau tundakan terhadap pihak yang menggunakan jasa/praktik psikologi, yang bisa diartikan sebagai pelanggaran kode etik.
(HIMPSI. 2005. Kode Etik Psikologi Indonesia)

Contoh :
Dalam melakukan praktek konseling maupun terapi, psikolog tersebut harus memperhatikan serta berpegang pada aturan yang berlaku sebagaimana suatu proses konseling dan terapi berlangsung. Keseluruhan aturan dan tata cara pelaksanaan suatu praktik konseling dan terapi telah diatur di dalam ”Kode Etik Psikologi Indonesia”. Psikolog harus tetap mengetahui batas-batas etika dan tidak memaksakan pendapat atau tindakan yang berhubungan dengan praktik psikologi yang ia lakukan. Jika terjadi permasalahan atau konflik selama praktek psikologi (dalam hubungannya dengan klien, rekan profesi, maupun teman profesi lain), maka seorang psikolog harus kembali kepada kode etik untuk dijadikan sebagai pedoman penyelesaian konflik.
Pada dasarnya, psikologi adalah bukan seperti yang ada dalam paradigma masyarakat sekarang. Hanya saja, dalam masyarakat dengan konstrual yang relatif tradisional, kemudian menerima demikian saja informasi sederhana yang ditangkap. Anggapannya paranormal, adalah ketika seorang psikolog yang sudah melalui proses observasi, wawancara, konseling, maupun proses psikologis lainnya berhasil memetakan secara tepat profil seseorang.
Berkenaan dengan paparan saya diatas, maka jelas, bahwa ketika seorang psikolog atau akademisi psikologi berhasil memetakan profil seseorang, adalah bukan karena sebuah proses mistis, melainkan adalah melalui proses empiris. teknik-teknik yang kami biasa gunakan adalah observasi (sebuah metode mengamati tingkah laku, yang kemudian setiap tingkah laku di pilah dan kemudian di telaah dengan teori tertentu, lalu di asumsikan arti dari tingkah laku tertentu), wawancara (sebuah metode dengan interaksi verbal, dan mencoba untuk menggali proses kognitif seseorang, yang kemudian setiap kata yang terucap di pilah berdasarkan teori tertentu, lalu di asumsikan atau diaplikasikan berdasarkan fakta yang ada),  konseling (sebuah proses wawancara lebih mendalam dan lebih terarah, untuk memfasilitasi seseorang menemukan solusi), proses psikologis lainnya seperti pengerjaan alat tes psikologi (MMPI, tes Inteligensi, tes temperamen, dan lain-lain).
Kita sebagai psikolog tentunya perlu meluruskan pandangan masyarakat mengenai psikologi adalah ilmu membaca pikiran. Kita dapat mengadakan seminar psikologi, membuat berbagai artikel di media massa, atau melakukan tindakan nyata yang mencerminkan bahwa seorang psikolog bekerja tidak dengan membaca pikiran manusia tapi seorang psikolog bekerja dengan alat tes dan teori teori yang sudah empiris. Bukan hanya mereka-reka pikiran manusia.

Psikolog bagi orang gila
Gila adalah sebuah kata yang di gunakan oleh masyarakat awam untuk mengungkapkan sebuah kondisi tidak berfungsi dengan baiknya cara interaksi seseorang terhadap yang lain. Dengan bahasa psikologis, seorang yang dinyatakan “gila” oleh masyarakat awam, adalah seorang yang tidak sama secara tingkah laku dengan masyarakat secara mayoritas (secara statistik, signifikan tidak berada dalam distribusi normal). Namun lingkup psikologi bukan hanya pada masyarakat yang “gila”. Bahkan akan lebih baik ketika belum “gila” sudah membawa diri ke pendekatan psikologi.
Dalam analogi kedokteran kira-kira dapat saya gambarkan demikian :” jangan ke dokter ketika sudah stadium 4, karena sudah terlambat. Konsultasikan diri sebelum mengalami yang lebih parah. Psikolog tidak hanya berfungsi sebagai terapis ketika sudah mengalami penyimpangan yang parah (“gila” dalam bahasa psikologis adalah “penyimpangan”), namun juga bisa sebagai detektor sebelum terjadi penyimpangan, atau mendeteksi kemungkinan penyimpangan itu. Psikolog juga dapat menjadi konselor, ketika seseorang membutuhkan nasihat psikologis, misalnya bagi perkembangan anak, cara b
elajar, hubungan dengan rekan sekerja, hubungan dengan atasan, hubungan dalam keluarga, dan sebagainya. Untuk itu jelas bahwa Psikolog tidak hanya bagi orang “gila” saja bukan?
Sudah bukan rahasia umum bila masyarakat awam menyebut jurusan psikologi adalah jurusan untuk menangani orang gila. Bahkan saya sendiripun sebagai mahasiswa jurusan psikologi mengalami bagaimana menanggapi tanggapan masyarakat soal jurusan psikologi ini. ketika mereka tahu bahwa saya kuiah di jurusan psikologi, banyak dari mereka menimpali “loh nanti kerjanya apa? Bukannya hanya di rumah sakit jiwa saja?”. Kalau sudah begini saya meluruskan bahwa jurusan psikologi memiliki prospek kerja yang luas, bukan hanya untuk menangani orang “gila”. Sudah kita ketahui bahwa saat ini lulusan psikologi sudah dibutuhkan diberbagai instansi pemerintahan maupun di perusahaan swasta.
Untuk itu diperlukan kerja sama antar psikolog/sarjana psikologi dalam meluruskan pandangan masyarakat yang keliru mengenai jurusan ini.



















                     DAFTAR PUSTAKA


KIMIA DAN FISIKA

A.     Pengertian materi, sifat, perubahan dan klasifikasi materi
Pengertian Materi
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Semua benda yang kita temui tersusun oleh materi. Makin besar massa suatu benda, makin banyak materinya dan sebaliknya. Massa adalah jumlah zat atau materi yang terkandung dalam suatu benda. Suatu materi apapun bentuknya ada 3 wujud, yaitu padat, cair, gas. Berdasarkan hasil penelitian terbaru muncul wujud zat yang keempat yaitu plasma.

Sifat Materi
Secara umum sifat tersebut dapat kita bagi menjadi dua macam, yaitu sifat kimia dan sifat fisika. Sifat fisika  dari sebuah materi adalah sifat-sifat yang terkait dengan perubahan fisika, yaitu sebuah sifat yang dapat diamati karena adanya perubahan fisika atau perubahan yang tidak kekal.
 Air sebagai zat cair memiliki sifat fisika seperti mendidih pada suhu 100oC. Sedangkan logam memiliki titik lebur yang cukup tinggi, misalnya besi melebur pada suhu 1500oC.
Sifat Kimia dari sebuah materi merupakan sifat-sifat yang dapat diamati muncul pada saat terjadi perubahan kimia. Untuk lebih mudahnya, kita dapat mengamati dua buah zat yang berbeda misalnya minyak dan kayu. Jika kita melakukan pembakaran, maka minyak lebih mudah terbakar dibandingkan kayu, sehingga mudah tidaknya sebuah zat terbakar merupakan sifat kimia dari zat tersebut. Beberapa sifat kimia yang lain adalah bagaimana sebuah zat dapat terurai, seperti Batu kapur yang mudah berubah menjadi kapur tohor yang sering disebut dengan kapur sirih dan gas karbon dioksida.

Perubahan Materi
Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terjadi dipengaruhi oleh energi baik berupa kalor maupun listrik. Perubahan materi dibedakan dalam dua macam yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia. 

Klasifikasi Materi
 Para ilmuwan mengklasifikasikan materi menjadi dua kelompok yaitu :
1.      zat tunggal (unsur dan senyawa)
2.      campuran

Unsur Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan rekasi kimia biasa.
Di alam terdapat 92 jenis unsur alami dan sisanya unsur buatan. Jumlah keseluruhan di alam kira-kira terdapat 106 unsur.
Unsur dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :
1.      Unsur logam
2.      Unsur non Logam
3.      Unsur Semi Logam

Senyawa
Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui rekasi kimia.

Campuran
Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia.

B.     Perbedaan Unsur, Senyawa Serta Mengenal Tabel Periodik
Unsur adalah zat murni yang terbuat dari hanya satu jenis atom. Cara terbaik untuk mengetahui zat murni dianggap sebagai unsur adalah melalui melihat tabel periodik. Unsur yang tercantum pada tabel periodik berdasarkan nomor atom, yang merupakan jumlah proton yang ditemukan dalam inti atom.
Secara keseluruhan, ada 117 unsur yang dikenal. 94 dari elemen tersebut adalah unsur alam, yang berarti bahwa mereka ditemukan di alam. Contoh ini adalah hidrogen, oksigen dan karbon. Sisanya 22 unsur adalah unsur buatan. Dengan buatan, ini berarti dengan unsur-unsur ini telah mengalami melalui beberapa bentuk proses radioaktif. Proses radioaktif terjadi karena unsur-unsur ini tidak stabil dan mereka meluruh selama periode waktu, dengan demikian, menciptakan jenis yang sama sekali berbeda dari unsur sama sekali.
Di sisi lain, senyawa adalah zat murni yang terbuat dari dua atau lebih unsur yang berbeda. Meskipun hal ini mungkin terjadi, senyawa cenderung memiliki struktur kimia yang benar-benar unik dari struktur unsur-unsur yang membentuk senyawa tersebut. Senyawa ini dapat dipisahkan melalui sejumlah proses yang berbeda dalam urutan untuk memisahkan unsur-unsur yang berbeda yang membentuk senyawa tersebut.
Senyawa ini biasanya dibentuk oleh unsur-unsur alami dalam rangka bagi mereka untuk menjadi lebih stabil. Seperti disebutkan sebelumnya, tidak semua unsur ditemukan di bumi adalah stabil. Stabilitas unsur ditentukan pada jumlah elektron pada tingkat energi terluarnya. Ini tingkat energi terluar pertama harus mencapai batas maksimum untuk mencapai stabilitas.
Tabel Periodik :

C.      Pengertian Energi, Macam-macam Energi Beserta Contohnya
Pengertian energi berdasarkan ilmu fisika adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Kemampuan ini diukur dengan variabel waktu dan besarnya usaha yang dilakukan. Tidak ada pengertian energi selain ini yang sangat menggambarkan apa itu energi.
Dalam sistem SI, Energi memiliki satuan Joule. Satuan lain dari energi seperti KWh, Erg dan kalori digunakan dalam bidang tertentu untuk memudahkan. Konversi satuan energi dapat dilakukan melalui ketetapan bahwa 1 kalori=4.2 Joule dan 1 joule=1 watt sekon.

Macam Macam Energi
(Macam macam tulisan) Setelah membahas tentang pengertian energi, kali ini akan diterangkan tentan berbagai macam bentuk energi yang telah diketahui oleh manusia. Perlu anda ketahui bahwa energi tidak mampu dimusnahkan (tidak akan hilang) akan tetapi berubah bentuk. Hal ini merupakan hukum kekekalan energi.

 1. Energi Kimia
(Macam macam tulisan) Energi kimia adalah energi yang paling dibutuhkan oleh makhluk hidup dikarenakan pada bentuk kimiawi, energi mampu disimpan lebih lama. Energi kimia tersimpan dalam bahan bahan makanan. Dalam metabolisme sel, ATP adalah salah satu bentuk energi kimia yang paling berguna dan penting untuk manusia. Energi kimia juga tersimpan dalam bahan bakar yang sering kita gunakan seperti bensin, dan minyak tanah. Energi ini muncul karena terjadi proses pemecahan ikatan kimia dalam susunannya sehingga menghasilkan energi. Melalui penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa energi kimia merupakan energi yang paling utama di dunia ini.
Pengertian Energi dan Macam macam bentuk energi kimia 1
Macam macam energi:Makanan

2. Energi Panas
(Macam macam tulisan) Energi panas adalah bentuk energi yang berubah menjadi kalor. Energi panas dapat muncul karena terjadi perubahan bentuk energi seperti pada reaksi energi kimiawi pada matahari yang mengakibatkan munculnya api serta panas yang berpindah secara radiasi.

3. Energi Bunyi
(Macam macam tulisan) Energi ini merupakan salah satu bentuk perubahan energi. Bunyi mampu dihasilkan oleh tabrakan, tumbukan, serta banyak peristiwa lainnya asalkan ada penghantar seperti udara ataupun benda lainnya. Satuan bunyi adalah desibell.

4. Energi Listrik
(Macam macam tulisan) Energi listrik merupakan energi yang saat ini paling banyak digunakan dan dianggap penting oleh penduduk dunia. Energi ini muncul karena adanya perbedaan muatan antara dua buah titik penghantar. Energi listrik dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik. Energi ini mampu diperoleh dari perubahan berbagai sumber energi seperti air, angin, panas, cahaya, dan bahan bakar fosil (kimiawi). Energi tersebut dikonversikan menjadi energi listrik melalui terputarnya turbin yang merupakan dinamo yang mampu menghasilkan medan listrik. Untuk cahaya, energi listrik diperoleh berdasarkan reaksi fotovoltaik pada permukaannya sehingga menyebabkan perbedaan muatan dan menghasilkan listrik.
Energi ini sekarang sering sekali dikonversikan menjadi bentuk energi lain seperti panas, gerak, cahaya, dan lain lain.

5. Energi Gerak
(Macam macam tulisan) Ini merupakan salah satu bentuk energi dasar. Energi gerak sesuai namanya muncul pada benda atau zat yang bergerak. Saat suatu benda atau zat bergerak, gerakan yang ada adalah energi. Hal ini searah dengan perubahan energi air (gerakan air di sungai) untuk memutar turbin untuk menghasilkan listrik.

6. Energi Nuklir
(Macam macam tulisan) Energi ini adalah energi yang berada dalam setiap materi atau zat yang tentunya tersusun atas atom atom dan material penyusun atom seperti elektron, neutron dan proton. Energi nuklir sebenarnya juga merupakan energi kimia akan tetapi lebih bersifat spesifik dan membutuhkan usaha yang lebih dalam menggunakannya. Energi nuklir ini dapat diperoleh melalui proses yang cukup rumit dan untuk sekarang ini hanya mampu diambil dari materi yang bersifat radioaktif serta tidak stabil dengan inti yang berat seperti Uranium dan Plutonium. Untuk atom atom lain masih terbilang cukup sulit.
Energi nuklir ini sesuai dengan rumus E=mc2. Sehingga energi yang sangat besar dapat dihasilkan dalam jumlah massa yang sedikit saja. Contoh reaksi nuklir yang ada adalah matahari yang terus menerus berpijar, kemudian pembangkit listrik tenaga nuklir (reaktor nuklir) serta Bom Atom (Bandingkan dengan ledakan Hiroshima dan Nagasaki).

D.     Sifat Fisika Beserta Contohnya
Sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru.
Sifat ini dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat fisika tersebut :
Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu : menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.
Warna
Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang
membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu berwarna putih, karbon berwarna hitam, paku berwarna kelabu pudar dan lain–lain.
Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.
Daya hantar listrik
Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator. Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati adalah lampu dapat menyala.
Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih.
Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.

E.     Cabang Ilmu Fisika dan Hubungannya dengan Ilmu Lain
Cabang-Cabang ilmu fisika sangat banyak, antara lain adalah :
1. Mekanika 
adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak. Mekanika klasik terbagi atas dua bagian, yaitu Kinematika dan Dinamika.
Kinematika membahas bagaimana suatu objek dapat bergerak tanpa menyelidiki sebab-sebab apa yang menyebabkan suatu objek dapat bergerak
Dinamika mempelajari bagaimana suatu objek dapat bergerak dengan menyelidiki penyebabnya.
 2. Mekanika Kuantum 
adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom.
3. Mekanika Fluida 
adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang fluida (dapat berupa cairan dan gas)
4. Elektronika 
adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam satu alat seperti komputer, peralatan elektronik, semikonduktor, dan lain-lain.
5. Teknik Elektro atau Teknik Listrik 
adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
6. Elektrostatis 
adalah ilmu yang mempelajari tentang listrik statis
7. Elektrodinamis 
adalah ilmu yang mempelajari tentang listrik dinamis
8. Bioelektromagnetik 
adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang fenomena listrik, magnetik, dan elektromagnetik yang muncul pada jaringan makhluk hidup
9. Termodinamika 
adalah kajian tentang energi atau panas yang berpindah
10. Fisika Inti 
adalah ilmu fisika yang mengkaji atom/bagian-bagian atom
11. Fisika Gelombang 
adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gelombang
12. Fisika Optik (Geometri) 
adalah ilmu fisika yang mempelajari tentang cahaya
13. Kosmografi/Astronomi 
adalah ilmu yang mempelajari tentang berbintangan dan benda-benda angkasa 
14. Fisika Kedokteran (Fisika Medis) 
membahas bagaimana penggunaan ilmu fisika dalam bidang kedokteran (medis), diantaranya :
Biomekanika meliputi gaya dan hukum fluida dalam tubuh
Bioakuistik (bunyi dan efeknya pada sel hidup/ manusia)
Biooptik (mata dan penggunaan alat optik)
Biolistrik (sistem listrik pada sel hidup terutama pada jantung manusia)
15. Fisika Radiasi 
adalah ilmu fisika yang mempelajari setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
16.  Fisika lingkungan 
adalah ilmu yang mempelajari kaitan fenomena fisika dengan lingkungan. beberapa di antaranya antara lain :
Fisika tanah dalam/Bumi
Fisika tanah permukaan
Fisika udara
Hidrologi
Fisika gempa (seismografi fisik)
Fisika laut (oseanografi fisik)
Meteorologi
Fisika awan
Fisika Atmosfer
17. Geofisika 
adalah perpaduan antara ilmu fisika, geografi, kimia, dan matematika. Dari segi Fisika yang dipelajari adalah :
Ilmu gempa atau Seismologi yang mempelajari tentang gempa, magnet bumi, gravitasi termasuk pasang surut dan anomali gravitasi bumi, geo-Elektro (aspek listrik bumi), dll

Selain yang diuraikan di atas, seiring perkembangan zaman, ilmu fisika telah menjadi bagian dari segi kehidupan misalnya :
Ekonomifisika 
yang merupakan aplikasi fisika dalam bidang ekonomi
Fisika Komputasi 
adalah solusi persamaan-persamaan Fisika- Matematik dengan menggunakan, dan lain-lain yang mengakibatkan Fisika itu selalu ada dalam berbagai aspek.

F.      Pengukuran, Dimensi, dan Besaran
Pengukuran
Dalam ilmu fisika pengukuran dapat dilakukan pada sesuatu yang terdifinisi dengan jelas.
misalnya : pengukuran panjang, massa, temperatur, dll.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Pengukuran Langsung
Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran
contoh : pengukuran lebar meja
2. Pengukuran tak langsung :
Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan hasilnya.
contoh : pengukuran benda-benda kuno.

Besaran Pokok
Pada suatu pengukuran terdapat besaran-besaran yang dianggap pokok dimana besaran ini dipakai sebagai dasar dari suatu pengukuran.
>Dalam mekanika ada tiga besaran pokok yaitu ; Massa, Panjang dan Waktu.
>Dalam Thermodinamika kita mengenal dua besaran pokok yaitu; Suhu dan Jumlah zat ,
>Dalam listrik dan cahaya ada dua besaran pokok yaitu ; Kuat Arus dan Intensitas Cahaya.
>dan ada dua besaran pokok yang tak berdimensi yaitu: Sudut Ruang dan Sudut Bidang.

Pada mulanya besaran-besaran pokok tidak mempunyai standart yang jelas . Untuk menghindari ini maka sejak tahun 1889 diadakan pertemuan rutin yang membahas berat dan pengukuran.
Pada pertemuan yang diadakan dalam periode 1954-1971 ditetapkan tujuh besaran pokok beserta satuannya. Sistim satuan yang digunakan adalah sistim satuan SI.

Dimensi
Dimensi menyatakan sifat fisis dari suatu besaran . Atau dengan kata lain dimensi merupakan simbul dari besaran pokok, seperti terlihat dalam tabel 1. Dimensi dapat dipakai untuk mengecek rumus – rumus fisika. Rumus fisika yang benar harus mempunyai dimensi yang sama pada kedua ruas .
Didalam suatu pengukuran ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu mendapatkan angka yang terlalu kecil atau angka yang terlalu besar jika dipakai satuan diatas.
Untuk menyederhanakan permasalahan tersebut maka dalam pertemuan pada tahun 1960-1975 komite international di atas menetapkan awalan pada satuan-satuan tersebut.

Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Jadi besaran turunan terdiri dari lebih dari satu besaran pokok.
Dalam fisika terdapat banyak sekali besaran turunan. Bebarapa contoh dari besaran turunan dibawah ini : Gaya, Kecepatan, Percepatan, Usaha, Daya, Volume, Massa jenis, dll.

G.     Pengukuran Berdasarkan Sistem Metrik dan SI
Setelah abad ke-17, para ilmuwan menggunakan sistem pengukuran yang pada awalnya disebut sistem pengukuran metrik. Sistem ini merupakan satuan yang dahulu dipakai dalam dunia pendidikan dan pengetahuan. Sistem metrik dikelompokkan menjadi Sistem Metrik Besar atau MKS (Meter Kilogram Second), yang pada tahun 1960 satuan ini dipergunakan dan diresmikan menjadi Sistem Internasional (SI) atau biasa disebut dengan Sistem Metrik Kecil atau CGS (Centimeter Gram Second).
Sistem Metrik diusulkan menjadi SI, karena satuan-satuan dalam sistem ini dihubungkan dengan bilangan pokok 10, sehingga lebih memudahkan penggunaannya

Analisis :
Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan rekasi kimia biasa. Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui rekasi kimia.
Fisika memiliki banyak cabang ilmu, dimana setiap cabang ilmu tersebut memiliki hubungan dengan ilmu lain. fisika memiliki besaran pokok dan besaran pengukuran.

Daftar Pustaka :


EVOLUSI PADA MAKHLUK HIDUP

Evolusi merupakan proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam waktu yang sangat lama, sehingga berkembang menjadi berbagai spesies baru yang lebih lengkap struktur tubuhnya. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang sekarang berbeda dengan makhluk hidup jaman dahulu. Nenek moyang makhluk hidup sekarang yang bentuk dan strukturnya (mungkin) berbeda mengalami perubahan-perubahan baik struktur maupun genetis dalam waktu yang sangat lama, sehingga bentuknya jauh menyimpang dari struktur aslinya dan akhirnyamenghasilkan berbagai macam spesies yang ada sekarang. Jadi tumbuhan dan hewan yang ada sekarang bukanlah makhluk hidup yang pertamakali berada di bumi, tetapi berasal dari makhluk hidup di masa lampau.

Teori evolusi menurut Jean Baptiste de Lamarck
Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal dengan ‘use and disuse’.
Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.

Teori evolusi menurut Charles Darwin
Charles DarwinCharles Darwin adalah seorang naturalis berkebangsaan Inggris. Ia menyatakan bahwa evolusi berlangsung karena adanya proses seleksi alam (natural selection). Yang dimaksud seleksi alam adalah: proses pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap variasi makhluk hidup di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang memiliki variasi sesuai dengan lingkungan yang bisa bertahan hidup, sedang yang tidak sesuai akan punah. Organisme yang bisa hidup inilah yang selanjutnya akan mewariskan sifat-sifat yang sesuai dengan lingkungan pada generasi berikutnya.
Sebagai pembanding dengan teori Lamarck, panjang leher jerapah dapat dijelaskan dengan teori Darwin sebagai berikut. Nenek moyang jerapah punya variasi panjang leher, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Karena terjadi bencana kekeringan, lingkunganpun berubah dan, berlangsunglah proses seleksi alam. Jerapah berleher pendek tidak dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun di pohon sehingga tidak bisa bertahan hidup. Sebaliknya jerapah berleher panjang tetap dapat memperoleh makanan dari daun-daun di pohon sehingga dapat bertahan hidup. Karena mampu bertahan hidup maka jerapah tersebut mampu berbiak dan mewariskan sifat adaptif yaitu leher panjang pada generasi berikut. Itulah sebabnya semua jerapah sekarang berleher panjang.
Teori yang di kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura raksasa). Di tempat ini Darwin menemukan berbagai macam bentuk paruh burung Finch. Terjadinya keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan jenis makanannya.
Pendapat Charles Lyell  dalam bukunya “Principles of Geology“ yang menyatakan bahwa batuan, pulau, dan benua selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin peristiwa ini kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk hidup.
Pendapat Thomas Robert Malthus dalam bukunya “An Essay on the Principle of Population”  yang menyatakan adanya kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan. Hal ini menurut Darwin menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk  kelangsungan hidup.
Berdasarkan tiga hal tersebut akhirnya Darwin menulis bukunya “On the Origin of Species by Means of Natural Selection” yang berisi dua hal pokok:
spesies yang ada sekarang ini berasal dari spesies yang hidup di masa lampau, dan
evolusi terjadi melalui proses seleksi alam.

1.    Percobaan August Weismann
August WeismannUntuk membuktikan apakah lingkungan menyebabkan perubahan sifat yang menurun (teori Lamarck) Weismann melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus, lalu mereka dikawinkan. Ternyata anak tikus yang lahir tetap berekor panjang. Lalu anak tikus tersebut dipotong lagi ekornya dan dikawinkan lagi, ternyata keturunan selanjutnya tetap berekor panjang. Langkah itu dilakukan sampai dengan 21 generasi dan keturunan yang lahir ternyata tetap berekor panjang. 
Dari apa yang dilakukan, Weismann mengambil kesimpulan bahwa perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada  keturunannya. Evolusi adalah proses yang menyangkut seleksi alam terhadap faktor genetika. Individu yang memiliki variasi genetik yang sesuai dengan lingkungan yang akan lestari dan memiliki kesempatan mewariskan gen yang adaptif pada generasi berikut.

2.    Kupu-kupu Biston betularia
Ada 2 jenis Biston betularia: bersayap terang dan bersayap gelap
Sekitar tahun 1850 yaitu masa sebelum berkembangnya revolusi industri di Inggris, kupu Biston berwarna cerah lebih banyak daripada yang berwarna gelap. Tetapi setelah berlangsungnya revolusi industri, ternyata kupu yang berwarna gelap lebih banyak daripada yang berwarna cerah. Hal ini dimungkinkan karena sebelum revolusi industri pohon di habitatnya masih bersih, sehingga kupu berwarna cerah lebih adaptif, akibatnya sulit untuk dilihat predator. Ketika berlangsung revolusi industri dan sesudahnya, pohon dan daun habitat kupu tersebut tertutup oleh jelaga. Ini berakibat kupu berwarna gelap lebih adaptif sehingga sulit dilihat predator.

3.    Seleksi alam berdasarkan resistensi
Evolusi dan adaptasi tidak selamanya membutuhkan waktu yang relatif lama. Bakteri yang resisten terhadap penicillin misalnya, dapat terbentuk dengan cepat. Kejadiannya juga diterangkan berdasar konsep seleksi alam. Dimana dalam suatu koloni bakteri, hanya sedikit bakteri yang bertahan hidup ketika penicillin diberikan. Namun beberapa lama kemudian koloni bakteri yang resisten terhadap penicillin menjadi banyak. Pada peristiwa ini penicillin hanya merupakan faktor pengarah terhadap perkembangan populasi bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan suatu kenyataan yang telah terjadi. Berikut ini merupakan bukti-bukti evolusi yang ada.

1.    Adanya variasi antar individu dalam satu keturunan
 Di dunia ini tidak pernah dijumpai dua individu yang identik sama, bahkan anak kembar sekalipun pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula individu yang termasuk dalam satu spesies. Misalnya perbedaan warna, ukuran, berat, kebiasaan, dan lain-lain. Jadi antar individu dalam satu spesies pun terdapat variasi. Variasi adalah segala macam perbedaan yang terdapat antar individu dalam satu spesies. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan habitat.
Seleksi yang dilakukan bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan menyebabkan munculnya spesies baru yang berbeda dengan moyangnya. Oleh karena itu adanya variasi merupakan bahan dasar terjadinya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru.

2.    Pengaruh penyebaran geografis
 Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat setelah mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan itu terjadi karena di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan makhluk hidup semula.  Dua tempat yang dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat itu antara lain disebabkan adanya isolasi geografis.
Contohnya adalah mengenai bentuk paruh burung Finch yang ditemukan Darwin di kepulauan Galapagos. Dari pengamatannya tampak burung-burung Finch tersebut memiliki bentuk paruh dan ukuran yang berbeda, dan menunjukkan mempunyai hubungan dengan burung Finch yang ada di Amerika Selatan. Mungkin karena sesuatu hal burung itu bermigrasi ke Galapagos. Mereka menemukan lingkungan yang baru yang berbeda dengan lingkungan hidup moyangnya. Burung itu kemudian berkembangbiak dan keturunannya yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan bertahan hidup, sedang yang tidak akan mati. Karena lingkungan yang berbeda, burung-burung itu menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada di Galapagos. Akhirnya terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam bentuk dan ukuran paruhnya.

3.    Ditemukannya fosil di berbagai lapisan batuan bumi
 Fosil adalah sisa tumbuhan atau hewan yang telah membatu atau jejak-jejak yang tercetak pada batuan. Darwin menyatakan bahwa fosil yang ditemukan pada lapisan batuan muda berbeda dengan fosil yang terdapat pada lapisan batuan yang lebih tua, dan menunjukkan suatu bentuk perkembangan.
Dari sekian banyak fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan oleh Marsh dan Osborn. Dari studi yang dilakukan dapat dicatat beberapa perubahan dari nenek moyang kuda (Eohippus) yang hidup 58 juta tahun yang lalu menuju ke bentuk kuda modern sekarang (Equus), yaitu: tubuh bertambah besar, dari sebesar kucing hingga sebesar kuda sekarang
leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga bagian mata menjadi makin jauh
perubahan dari geraham depan dan belakang dari bentuk yang sesuai untuk makan daun menjadi bentuk yang sesuai untuk makan rumput
bertambah panjangnya anggota tubuh hingga dapat dipakai untuk berlari cepat, tetapi bersamaan dengan itu kemampuan rotasi tubuh menurun.
adanya reduksi jari kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang selanjutnya memanjang, kemudian disokong teracak.

4.    Adanya homologi organ pada berbagai jenis makhluk hidup
 Organ-organ berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian berubah struktur sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang homolog. Homologi organ menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek moyangnya mungkin sama.
Homologi organ: perhatikan bahwa anggota gerak pada makhluk di atas memiliki bentuk berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki bagian yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan fungsi.
Contohnya: tangan manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip depan paus yang digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna untuk terbang homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk berjalan.
Lawan dari homolog adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda.

5.    Studi perbandingan embriologi
 Perkembangan embrio berbagai spesies yang termasuk kelas vertebrata menunjukkan adanya persamaan pada fase tertentu yakni pada fase morulla, blastula, dan gastrula/awal embrio. Hal ini menunjukkan adanya hubungan kekerabatan di antara hewan-hewan sesama vertebrata, yang mungkin pula mereka memiliki satu nenek moyang.
 Ernst Haeckel menyatakan dalam hukum Rekapitulasi yang dikemukakannya bahwa ontogeni suatu organisme merupakan rekapitulasi (ulangan singkat) dari filogeni. Ontogeni adalah sejarah perkembangan individu mulai zigot sampai dewasa. Filogeni adalah sejarah perkembangan makhluk hidup dari bentuk sederhana sampai dengan bentuk yang paling sempurna (evolusi).

6.    Studi perbandingan biokimia
Bila membandingkan makhluk hidup pada tingkat biokimia, ternyata hasilnya mendukung teori evolusi. Sebagai contoh, Hb manusia lebih mirip dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah. Tingkat kemiripan ini menunjukkan manusia lebih dekat kekerabatannya dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi sekaligus mempengaruhi keanekaraman hayati. Adaptasi dan dan seleksi alam menyebabkan perubahan pada suatu indivisu sehingga variasi akan semakin bertambah dan meningkatkan keanekaragaman makhluk hidup dari waktu ke waktu.
1. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik. Dalam karangan ini akan dijelaskan tentang adaptasi yang dilakukan oleh hewan dan tumbuhan dan perbedaan adaptasi yang dilakukan oleh hewan dengan adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan terhadap lingkungannya.
a. Adaptasi Morfologi
Adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, yang runcing dan tajam untuk makan daging, sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri, domba tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput atau daun dan untuk mengunyah makanan.
b. Adaptasi Fisiologi
Adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik.
c. Adaptasi Tingkah Laku
Adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya
2. Variasi
Variasi merupakan sesuatu hal yang merujuk pada peristiwa genetis yang menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda satu sama lain. Sebagai contoh, pada dasarnya semua orang di bumi membawa informasi genetis sama. Namun ada yang bermata sipit, berambut merah, berhidung mancung, atau bertubuh pendek, tergantung pada potensi variasi informasi genetisnya.
Evolusionis menyebut variasi dalam suatu spesies sebagai bukti kebenaran teorinya. Namun, variasi bukanlah bukti evolusi, karena variasi hanya hasil aneka kombinasi informasi genetis yang sudah ada, dan tidak menambahkan karakteristik baru pada informasi genetis.
Variasi selalu terjadi dalam batasan informasi genetis yang ada. Dalam ilmu genetika, batas-batas ini disebut "kelompok gen" (gene pool). Variasi menyebabkan semua karakteristik yang ada di dalam kelompok gen suatu spesies bisa muncul dengan beragam cara. Misalnya pada suatu spesies reptil, variasi menyebabkan kemunculan varietas yang relatif berekor panjang atau berkaki pendek, karena baik informasi tentang kaki pendek maupun panjang terdapat dalam kantung gen.
Namun, variasi tidak mengubah reptil menjadi burung dengan menambahkan sayap atau bulu-bulu, atau dengan mengubah metabolisme mereka. Perubahan demikian memerlukan penambahan informasi genetis pada makhluk hidup, yang tidak mungkin terjadi dalam variasi.
3. Seleksi Alam
Seleksi alam menyebabkan perubahan pada spesies. Dengan adanya seleksi alam, hanya individu yang unggul dan memiliki karakteristik serta kemampuan yang berbeda dari individu lain yang dapat bertahan dan melanjutkan kehidupan. Sehingga akan menghasilkan keturunan yang berbeda dari populasi yang terkena seleksi alam. Perubahan tersebut bersama dengan adapatsi akan menciptakan perubahan secara genetik dan morfologi, sehingga akan berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati.


Analisis
Seleksi alam, adaptasi dan variasi akan menyebabkan perubahan struktur maupun genetis pada suatu individu yang akan diturunkan pada keturunannya. Hal ini yang menyebabkan keanekaragaman hayati makhluk hidup.

Daftar Pustaka