Psikolog dan Psikiater
Banyak masyarakat awam menganggap seorang psikiater dan
seorang psikolog itu sama. Mengapa mereka berpikiran seperti itu? Selama ini
masyarakat awam menganggap psikologi itu sebagai ilmunya, sedangkan psikiater
itu adalah gelarnya. Dalam kata lain mereka menganggap bahwa setelah seorang
mahasiswa jurusan psikologi menyelesaikan studinya maka akan mendapatkan gelar
psikiater.
Psikolog dan psikiater adalah sebuah profesional yang
menggunakan pendekatan kejiwaan sebagai alat untuk mengetahui atau menganalisa
seseorang yang menjadi klien. Perbedaanya kemudian terletak pada objek studi
secara dominan dari kedua profesi ini. Pada profesi psikiater, fisik dari
kejiwaan itu sendiri menjadi pusat atau dasar pre asumsi yang ditarik untuk
setiap analisa simptom yang digunakan.
Sementara pada profesi psikolog, pendekatan terhadap bagaimana seseorang
bertingkah laku, menjadi pusat atau dasar pre asumsi. Dan untuk setiap profesi
ini jelas, bahwa masing-masing mempelajari cara intervensi yang berbeda. secara
fisik, tentu cara intervensi yang paling dapat di gunakan adalah secara
kimiawi, sementara untuk tingkah laku, maka perlu adanya terapi khusus yang
menyangkut kepada bagaimana proses kognitif seseorang hingga memunculkan
tingkah laku tersebut.
Psikolog adalah titel atau gelar S2 bidang profesi
psikologi. Seseorang bisa mendapatkan gelar “…, Psi.” di belakang namanya kalau
kuliah S1 dan S2-nya sama-sama di psikologi. Oleh karena itu, orang yang kuliah
S1-nya di fakultas psikologi (sekedar informasi, fakultas psikologi di
Indonesia untuk S1 tidak ada penjurusan), kalau ingin menjadi psikolog, harus
meneruskan S2 di bidang profesi psikologi. Sebab, jika ia meneruskan di bidang
sains psikologi, maka gelarnya nanti adalah “…, Msi.” atau magister sains.
Sama halnya jika seseorang yang kuliah S1-nya
non-psikologi, namun ingin meneruskan kuliah S2 di bidang psikologi. Orang
tersebut mau-tak-mau harus mengambil bidang sains psikologi, sebab bidang
profesi psikologi hanya diperuntukkan kepada lulusan S1 psikologi. Oleh karena
itu, orang seperti ini bergelar “…, Msi.”, bukan “…, Psi.”
Apa Yang Bisa Dilakukan Psikolog. Seorang psikolog, atau
lulusan S2 profesi psikologi, nantinya bisa mendapatkan izin praktek psikologi
yang bisa digunakan untuk membuka biro konsultasi sendiri, ataupun bergabung
menjadi tenaga konsultan psikologi di biro orang lain. Seorang psikolog juga
punya hak untuk ‘memegang’ alat tes psikologi. ‘Memegang’ di sini maksudnya
menyimpan, menggunakan dan mengoprasikan, juga menginterpretasikan hasil tes
kliennya. Jadi, psikolog juga bisa disebut praktisi psikologi.
Hak ‘memegang’ alat tes psikologi ini hanya dipegang oleh
psikolog, dan bukan magister sains psikologi. Namun, sebagai informasi
tambahan, magister (sains) psikologi dapat mengembangkan teori psikologi yang
sudah ada, dan bisa bekerja sebagai dosen di fakultas psikologi. Oleh karena
itu, magister psikologi bisa juga disebut ilmuwan psikologi.
Psikolog, menangani masalah yang berkaitan dengan aspek
psikologis (kejiwaan), misalnya stress, rumah tagga yang kurang harmonis,
masalah disiplin anak, dll.
Psikiater adalah dokter yang mempelajari ilmu jiwa.
Maksudnya, gelar utamanya dokter, tapi dia mengkhususkan diri untuk ‘mengurusi’
kejiwaan manusia. Biasanya, psikiater adalah dokter (S1) yang meneruskan
pendidikannya di bidang psikiatri (S2). Oleh karena itu, seorang psikiater
mempunyai gelar “dr. …”, dan biasanya di tulis (di papan nama): (atas) dr. A
,(bawah) Psikiater. Makanya, psikiater juga bisa disebut dokter jiwa.
Apa Yang Bisa Dilakukan Psikiater. Seorang psikiater,
karena gelarnya adalah “dokter”, maka orang yang datang untuk ‘berobat’ disebut
pasien. Oleh karena itu, psikiater mengobati pasiennya, yang punya masalah
kejiwaan, dengan memberikan obat. Kenapa? Karena beberapa penyakit jiwa bisa
jadi disebabkan oleh keadaan tubuh yang sedang tidak sehat, atau ada yang bisa
disembuhkan atau dikurangi dengan mengobati organ tubuh yang berhubungan dengan
gejala kejiwaan yang sedang diderita.Psikiater, menangani masalah yang bersifat
fisik / faali, misalnya gangguan jiwa akibat adanya kelainan pada otak /
neurotransmitter, atau gangguan kejiwaan akibat penyalahgunaan obat. Sebagai
dokter, psikiater juga berhak memberikan obat resep, sementara psikolog enggak.
Dari segi tugas yang dijalankan. Psikolog menyebut orang
yang datang minta bantuannya soal kejiwaan dengan sebutan “klien”. Klien
seorang psikolog adalah orang yang sehat jiwanya, atau tidak mengalami gangguan
kejiwaan. Oleh karena itu, psikolog membantu kliennya dengan mengadakan
konsultasi dan, kalau diperlukan, terapi, untuk menyelesaikan masalah kliennya.
Psikolog biasanya bertugas untuk membantu kliennya menemukan apa bakat dan
minatnya, lalu bidang pekerjaan atau ilmu apa yang cocok untuknya, dan membantu
mencari solusi masalah lainnya. Jadi, psikolog tidak akan memberikan obat pada
kliennya. Istilahnya, psikolog itu ‘menyembuhkan dengan kata-kata’. Jika
ternyata masalah kliennya lebih berat dan membutuhkan pertolongan obat-obatan,
maka psikolog ‘mengoper’-nya, atau minta bantuan, ke psikiater (lihat bahasan
tentang psikiater di atas).
Sedangkan, psikiater membantu orang yang mempunyai gangguan
kejiwaan, sekecil apapun itu, yang membutuhkan pertolongan obat-obatan untuk
mengurangi efek negatifnya. Misalnya, orang yang insomnia (penyakit susah
tidur), jika ia berobat ke psikiater, selain diberi nasihat (cara penyelesaian
masalah), juga akan diberi obat untuk membantunya mudah tidur. Karena orang
yang berobat atau konsultasi ke psikiater biasanya punya gangguan kejiwaan,
bukan berarti mereka gila atau sakit jiwa.
Untuk meluruskan pandangan masyarakat mengenai psikolog dan
psikiater yang selama ini keliru perlu kita sebagai seorang psikolog memberi
pengertian pada masyarakat umumnya bahwa psikolog dan psikiater itu berbeda
namun saling bekerja sama dalam menangani masalah kejiwaan. Misalnya kita dapat
mengadakan seminar psikologi dengan tema “psikolog vs psikiater”, mengadakan
workshop psikologi, atau membuat artikel di berbagai media massa.
Psikolog adalah paranormal
Bagi sebagian orang awam yang tidak mengetahui baik akan
berkata Psikologi merupakan tempat sekumpulan orang – orang yang dapat membaca
pikiran atau kumpulan orang yang dapat melihat takdir seseorang. Faktanya dalam
kuliah Psikologi sendiri tidak ada satu mata kuliahpun mengenai “cara membaca
pikiran orang lain” ataupun “cara melihat takdir orang lain” atau sebagainya.
Saya adalah salah satu mahasiswa Psikologi yang pernah di serang pertanyaan
seperti ini oleh beberapa orang terdekat saya yang tidak mengetahui apa yang
dipelajari di psikologi. sejujurnya, pada semester awal sangat binggung
menjelaskan kepada beberapa orang yang masih KEPO (Kepingin Tau) apa itu psikologi ?? dan belajar apa saja
disana ?? karena selama semester awal perkuliahan hampir semua mata kuliahnya
adalah peralihan SMA. Namun setelah semester dua, saya mulai sedikit demi
sedikit dapat menjelaskan kebeberapa orang yang masih salah persepsi atau
menanyakan pertanyaan yang sama.
Untuk itu saya merasa perlu untuk mengedukasi masyarakat
dengan memberikan informasi tentang siapakah psikolog itu? kepada masyarakat
agar masyarakat tidak lagi salah dalam memahami profesi seorang psikolog dengan
profesi lain dan memahami apa saja yang bisa dan seharusnya dilakukan oleh
seorang psikolog.
Sesuai dengan SK Mendikbud No. 18/D/O/1993 yang dimaksud
dengan psikolog adalah para lulusan perguruan tinggi dan universitas di dalam maupun
di luar negeri, yaitu mereka yang telah mengikuti pendidikan dengan kurikulum
nasional untuk pendidikan program akademik (Sarjana Psikologi); lulusan
pendidikan tinggi strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) dalam bidang psikologi, yang
pendidikan strata (S1) diperoleh bukan dari fakultas psikologi. Ilmuwan
Psikologi yang tergolong kriteria tersebut dinyatakan dapat memberikan jasa
psikologi tetapi tidak berhak dan tidak berwenang untuk melakukan praktik
psikologi di indonesia.
Praktik Psikologi adalah kegiatan yang dilakukan oleh
psikolog dalam memberikan jasa dan praktik kepada masyarakat dalam pemecahan
masalah psikologis yang bersifat individual maupun kelompok dengan menerapkan
prinsip psikodiagnostik. Termasuk dalam pengertian praktik psikologi tersebut
adalah terapan psinsip psikologi yang berkaitan dengan melakukan kegiatan
diagnosis, prognosis, konseling, dan psikoterapi. Kegiatan tersebut yang
menjadi acuan kerja seorang profesional psikolog. Jadi, tidak benar jika dengan
hanya melihat orang saja seorang psikolog bisa melihat kepribadian seseorang
seperti apa (yang biasa dilakukan mungkin hanya mengkira-kira saja namun tidak
dibenarkan jika ini digunakan sebagai dasar diagnosis yang akhirnya diterima
oleh orang lain), karena psikolog harus melakukan asesmen terlabih dahulu untuk
bisa menegakkan diagnosa ataupun dalam meberikan judgement. Hal inilah yang
membedakan seorang psikolog dengan paranormal menurut logika berpikir saya.
Dalam prakteknya seorang psikolog harus paham betul
mengenai kode etik sehingga tidak dapat dijadikan alasan untuk mempertahankan
diri ketika berhadapan dengan permasalahan yang bisa dikategorikan sebagai
pelanggaran dengan segala akibatnya, baik yang bersifat penanganan internal
organisasi profesi maupun penanganan menurut hukum yang berlaku. Hal ini sesuai
dengan Penjelasan Mukadimmah Pedoman Pelaksanaan Kode Etik Psikologi Indonesia
poin 4.1 tentang Perilaku Ilmuwan Psikologi dan Psikolog:
Dalam
penerapan keahliannya, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog wajib memperhatikan,
mempelajari, mempertimbangkan etika dan nilai-nilai moral yang berlaku di
lingkungan masyarakat tempatnya bekerja. Persamaan dan perbedaan latar
belakang, persepsi, opini, sikap, dan kebiasaan antara Ilmuwan Psikologi dan
Psikolog dengan klien, mahasiswa, peserta penelitian, pribadi atau pihak lain
yang terlibat dalam pekerjaannya tidak akan memperngaruhi sikap dan cara
kerjanya, yang bisa membuatnya berperilaku yang dapat diartikan sebagai
seberpihakan atau mungkin menentang. Ilmuwan Psikologi dan Psikolog perlu mengembangkan
sikap membuka diri terhadap perbedaan etika dan nilai-nilai moral di luar yang
diyakininya akan membentuk wawasan pikir yang luas dan sikap yang netral, serta
berupaya terus menerus mengikuti perkembangan masyarakat. Hal ini diperlukan
dalam peberapan keahlian Ilmuwan Psikologi dan Psikolog untuk mencegah
pemaksaan pendapat atau tundakan terhadap pihak yang menggunakan jasa/praktik
psikologi, yang bisa diartikan sebagai pelanggaran kode etik.
(HIMPSI.
2005. Kode Etik Psikologi Indonesia)
Psikolog yang baik adalah psikolog yang tahu, paham, dan
menerapkan kode etik, ketika psikolog mengabdi tanpa pengetahuan dan pemahaman
terhadap Kode Etik Psikologi, hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mempertahankan diri saat berhadapan dengan permasalahan yang bisa dikategorikan
sebagai pelanggaran dan segala akibatnya, baik yang bersifat penanganan
internal organisasi profesi maupun penanganan menurut hukum yang berlaku.
Seperti yang tertera dalam Mukadimah Kode Etik Psikologi, yaitu:
Dalam kegiatannya, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog Indonesia
mengabdikan dirinya untuk meningkatkan pengetahuan tentang perilaku manusia
dalam bentuk pemahaman bagi dirinya dan pihak lain serta memanfaatkan
pengetahuan dan kemampuan tersebut bagi kesejahteraan manusia
(HIMPSI.
2005. Kode Etik Psikologi Indonesia)
Dan sesuai dengan Penjelasan Mukadimmah Pedoman Pelaksanaan
Kode Etik Psikologi Indonesia poin 4.1 tentang Perilaku Ilmuwan Psikologi dan
Psikolog:
Ilmuwan
Psikologi dan Psikolog perlu mengembangkan sikap membuka diri terhadap
perbedaan etika dan nilai-nilai moral di luar yang diyakininya akan membentuk
wawasan pikir yang luas dan sikap yang netral, serta berupaya terus menerus
mengikuti perkembangan masyarakat. Hal ini diperlukan dalam peberapan keahlian
Ilmuwan Psikologi dan Psikolog untuk mencegah pemaksaan pendapat atau tundakan
terhadap pihak yang menggunakan jasa/praktik psikologi, yang bisa diartikan
sebagai pelanggaran kode etik.
(HIMPSI.
2005. Kode Etik Psikologi Indonesia)
Contoh
:
Dalam
melakukan praktek konseling maupun terapi, psikolog tersebut harus
memperhatikan serta berpegang pada aturan yang berlaku sebagaimana suatu proses
konseling dan terapi berlangsung. Keseluruhan aturan dan tata cara pelaksanaan
suatu praktik konseling dan terapi telah diatur di dalam ”Kode Etik Psikologi
Indonesia”. Psikolog harus tetap mengetahui batas-batas etika dan tidak
memaksakan pendapat atau tindakan yang berhubungan dengan praktik psikologi
yang ia lakukan. Jika terjadi permasalahan atau konflik selama praktek psikologi
(dalam hubungannya dengan klien, rekan profesi, maupun teman profesi lain),
maka seorang psikolog harus kembali kepada kode etik untuk dijadikan sebagai
pedoman penyelesaian konflik.
Pada dasarnya, psikologi adalah bukan seperti yang ada
dalam paradigma masyarakat sekarang. Hanya saja, dalam masyarakat dengan
konstrual yang relatif tradisional, kemudian menerima demikian saja informasi
sederhana yang ditangkap. Anggapannya paranormal, adalah ketika seorang
psikolog yang sudah melalui proses observasi, wawancara, konseling, maupun
proses psikologis lainnya berhasil memetakan secara tepat profil seseorang.
Berkenaan dengan paparan saya diatas, maka jelas, bahwa
ketika seorang psikolog atau akademisi psikologi berhasil memetakan profil
seseorang, adalah bukan karena sebuah proses mistis, melainkan adalah melalui
proses empiris. teknik-teknik yang kami biasa gunakan adalah observasi (sebuah
metode mengamati tingkah laku, yang kemudian setiap tingkah laku di pilah dan
kemudian di telaah dengan teori tertentu, lalu di asumsikan arti dari tingkah
laku tertentu), wawancara (sebuah metode dengan interaksi verbal, dan mencoba
untuk menggali proses kognitif seseorang, yang kemudian setiap kata yang
terucap di pilah berdasarkan teori tertentu, lalu di asumsikan atau
diaplikasikan berdasarkan fakta yang ada),
konseling (sebuah proses wawancara lebih mendalam dan lebih terarah,
untuk memfasilitasi seseorang menemukan solusi), proses psikologis lainnya
seperti pengerjaan alat tes psikologi (MMPI, tes Inteligensi, tes temperamen,
dan lain-lain).
Kita sebagai psikolog tentunya perlu meluruskan pandangan
masyarakat mengenai psikologi adalah ilmu membaca pikiran. Kita dapat
mengadakan seminar psikologi, membuat berbagai artikel di media massa, atau
melakukan tindakan nyata yang mencerminkan bahwa seorang psikolog bekerja tidak
dengan membaca pikiran manusia tapi seorang psikolog bekerja dengan alat tes
dan teori teori yang sudah empiris. Bukan hanya mereka-reka pikiran manusia.
Psikolog bagi orang gila
Gila adalah sebuah kata yang di gunakan oleh masyarakat
awam untuk mengungkapkan sebuah kondisi tidak berfungsi dengan baiknya cara
interaksi seseorang terhadap yang lain. Dengan bahasa psikologis, seorang yang
dinyatakan “gila” oleh masyarakat awam, adalah seorang yang tidak sama secara
tingkah laku dengan masyarakat secara mayoritas (secara statistik, signifikan
tidak berada dalam distribusi normal). Namun lingkup psikologi bukan hanya pada
masyarakat yang “gila”. Bahkan akan lebih baik ketika belum “gila” sudah
membawa diri ke pendekatan psikologi.
Dalam analogi kedokteran kira-kira dapat saya gambarkan
demikian :” jangan ke dokter ketika sudah stadium 4, karena sudah terlambat.
Konsultasikan diri sebelum mengalami yang lebih parah. Psikolog tidak hanya berfungsi
sebagai terapis ketika sudah mengalami penyimpangan yang parah (“gila” dalam
bahasa psikologis adalah “penyimpangan”), namun juga bisa sebagai detektor
sebelum terjadi penyimpangan, atau mendeteksi kemungkinan penyimpangan itu.
Psikolog juga dapat menjadi konselor, ketika seseorang membutuhkan nasihat
psikologis, misalnya bagi perkembangan anak, cara b
elajar, hubungan dengan rekan sekerja, hubungan dengan
atasan, hubungan dalam keluarga, dan sebagainya. Untuk itu jelas bahwa Psikolog
tidak hanya bagi orang “gila” saja bukan?
Sudah bukan rahasia umum bila masyarakat awam menyebut
jurusan psikologi adalah jurusan untuk menangani orang gila. Bahkan saya
sendiripun sebagai mahasiswa jurusan psikologi mengalami bagaimana menanggapi
tanggapan masyarakat soal jurusan psikologi ini. ketika mereka tahu bahwa saya
kuiah di jurusan psikologi, banyak dari mereka menimpali “loh nanti kerjanya
apa? Bukannya hanya di rumah sakit jiwa saja?”. Kalau sudah begini saya
meluruskan bahwa jurusan psikologi memiliki prospek kerja yang luas, bukan
hanya untuk menangani orang “gila”. Sudah kita ketahui bahwa saat ini lulusan
psikologi sudah dibutuhkan diberbagai instansi pemerintahan maupun di
perusahaan swasta.
Untuk itu diperlukan kerja sama antar psikolog/sarjana
psikologi dalam meluruskan pandangan masyarakat yang keliru mengenai jurusan
ini.
DAFTAR PUSTAKA
A. Pengertian materi, sifat, perubahan dan
klasifikasi materi
Pengertian Materi
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
Semua benda yang kita temui tersusun oleh materi. Makin besar massa suatu
benda, makin banyak materinya dan sebaliknya. Massa adalah jumlah zat atau
materi yang terkandung dalam suatu benda. Suatu materi apapun bentuknya ada 3
wujud, yaitu padat, cair, gas. Berdasarkan hasil penelitian terbaru muncul wujud
zat yang keempat yaitu plasma.
Sifat Materi
Secara umum sifat tersebut dapat kita bagi menjadi dua
macam, yaitu sifat kimia dan sifat fisika. Sifat fisika dari sebuah materi adalah sifat-sifat yang
terkait dengan perubahan fisika, yaitu sebuah sifat yang dapat diamati karena
adanya perubahan fisika atau perubahan yang tidak kekal.
Sifat Kimia dari sebuah materi merupakan sifat-sifat yang dapat diamati
muncul pada saat terjadi perubahan kimia. Untuk lebih mudahnya, kita dapat
mengamati dua buah zat yang berbeda misalnya minyak dan kayu. Jika kita
melakukan pembakaran, maka minyak lebih mudah terbakar dibandingkan kayu,
sehingga mudah tidaknya sebuah zat terbakar merupakan sifat kimia dari zat
tersebut. Beberapa sifat kimia yang lain adalah bagaimana sebuah zat dapat
terurai, seperti Batu kapur yang mudah berubah menjadi kapur tohor yang sering
disebut dengan kapur sirih dan gas karbon dioksida.
Perubahan Materi
Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat
yang lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terjadi
dipengaruhi oleh energi baik berupa kalor maupun listrik. Perubahan materi
dibedakan dalam dua macam yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
Klasifikasi Materi
1. zat tunggal (unsur dan
senyawa)
2. campuran
Unsur Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi
zat lain dengan rekasi kimia biasa.
Di alam terdapat 92 jenis unsur alami dan sisanya unsur buatan. Jumlah
keseluruhan di alam kira-kira terdapat 106 unsur.
Unsur dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :
1. Unsur logam
2. Unsur non Logam
3. Unsur Semi Logam
Senyawa
Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui rekasi
kimia.
Campuran
Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap
tanpa melalui reaksi kimia.
B. Perbedaan Unsur, Senyawa Serta Mengenal Tabel Periodik
Unsur adalah zat murni yang terbuat dari hanya satu jenis atom. Cara
terbaik untuk mengetahui zat murni dianggap sebagai unsur adalah melalui
melihat tabel periodik. Unsur yang tercantum pada tabel periodik berdasarkan
nomor atom, yang merupakan jumlah proton yang ditemukan dalam inti atom.
Secara keseluruhan, ada 117 unsur yang dikenal. 94 dari elemen tersebut
adalah unsur alam, yang berarti bahwa mereka ditemukan di alam. Contoh ini
adalah hidrogen, oksigen dan karbon. Sisanya 22 unsur adalah unsur buatan.
Dengan buatan, ini berarti dengan unsur-unsur ini telah mengalami melalui
beberapa bentuk proses radioaktif. Proses radioaktif terjadi karena unsur-unsur
ini tidak stabil dan mereka meluruh selama periode waktu, dengan demikian,
menciptakan jenis yang sama sekali berbeda dari unsur sama sekali.
Di sisi lain, senyawa adalah zat murni yang terbuat dari dua atau lebih
unsur yang berbeda. Meskipun hal ini mungkin terjadi, senyawa cenderung
memiliki struktur kimia yang benar-benar unik dari struktur unsur-unsur yang
membentuk senyawa tersebut. Senyawa ini dapat dipisahkan melalui sejumlah
proses yang berbeda dalam urutan untuk memisahkan unsur-unsur yang berbeda yang
membentuk senyawa tersebut.
Senyawa ini biasanya dibentuk oleh unsur-unsur alami dalam rangka bagi
mereka untuk menjadi lebih stabil. Seperti disebutkan sebelumnya, tidak semua
unsur ditemukan di bumi adalah stabil. Stabilitas unsur ditentukan pada jumlah
elektron pada tingkat energi terluarnya. Ini tingkat energi terluar pertama
harus mencapai batas maksimum untuk mencapai stabilitas.
Tabel Periodik :
C.
Pengertian Energi, Macam-macam Energi Beserta Contohnya
Pengertian energi berdasarkan ilmu fisika adalah kemampuan untuk
melakukan usaha. Kemampuan ini diukur dengan variabel waktu dan besarnya usaha
yang dilakukan. Tidak ada pengertian energi selain ini yang sangat
menggambarkan apa itu energi.
Dalam sistem SI, Energi memiliki satuan Joule. Satuan lain dari energi
seperti KWh, Erg dan kalori digunakan dalam bidang tertentu untuk memudahkan.
Konversi satuan energi dapat dilakukan melalui ketetapan bahwa 1 kalori=4.2
Joule dan 1 joule=1 watt sekon.
Macam Macam Energi
(Macam macam tulisan) Setelah membahas tentang pengertian energi, kali
ini akan diterangkan tentan berbagai macam bentuk energi yang telah diketahui
oleh manusia. Perlu anda ketahui bahwa energi tidak mampu dimusnahkan (tidak
akan hilang) akan tetapi berubah bentuk. Hal ini merupakan hukum kekekalan
energi.
1. Energi Kimia
(Macam macam tulisan) Energi kimia adalah energi yang paling dibutuhkan
oleh makhluk hidup dikarenakan pada bentuk kimiawi, energi mampu disimpan lebih
lama. Energi kimia tersimpan dalam bahan bahan makanan. Dalam metabolisme sel,
ATP adalah salah satu bentuk energi kimia yang paling berguna dan penting untuk
manusia. Energi kimia juga tersimpan dalam bahan bakar yang sering kita gunakan
seperti bensin, dan minyak tanah. Energi ini muncul karena terjadi proses
pemecahan ikatan kimia dalam susunannya sehingga menghasilkan energi. Melalui
penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa energi kimia merupakan energi
yang paling utama di dunia ini.
Pengertian Energi dan Macam macam bentuk energi kimia 1
Macam macam energi:Makanan
2. Energi Panas
(Macam macam tulisan) Energi panas adalah bentuk energi yang berubah
menjadi kalor. Energi panas dapat muncul karena terjadi perubahan bentuk energi
seperti pada reaksi energi kimiawi pada matahari yang mengakibatkan munculnya
api serta panas yang berpindah secara radiasi.
3. Energi Bunyi
(Macam macam tulisan) Energi ini merupakan salah satu bentuk perubahan
energi. Bunyi mampu dihasilkan oleh tabrakan, tumbukan, serta banyak peristiwa
lainnya asalkan ada penghantar seperti udara ataupun benda lainnya. Satuan
bunyi adalah desibell.
4. Energi Listrik
(Macam macam tulisan) Energi listrik merupakan energi yang saat ini paling
banyak digunakan dan dianggap penting oleh penduduk dunia. Energi ini muncul
karena adanya perbedaan muatan antara dua buah titik penghantar. Energi listrik
dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik. Energi ini mampu diperoleh dari
perubahan berbagai sumber energi seperti air, angin, panas, cahaya, dan bahan
bakar fosil (kimiawi). Energi tersebut dikonversikan menjadi energi listrik
melalui terputarnya turbin yang merupakan dinamo yang mampu menghasilkan medan
listrik. Untuk cahaya, energi listrik diperoleh berdasarkan reaksi fotovoltaik
pada permukaannya sehingga menyebabkan perbedaan muatan dan menghasilkan
listrik.
Energi ini sekarang sering sekali dikonversikan menjadi bentuk energi
lain seperti panas, gerak, cahaya, dan lain lain.
5. Energi Gerak
(Macam macam tulisan) Ini merupakan salah satu bentuk energi dasar.
Energi gerak sesuai namanya muncul pada benda atau zat yang bergerak. Saat
suatu benda atau zat bergerak, gerakan yang ada adalah energi. Hal ini searah
dengan perubahan energi air (gerakan air di sungai) untuk memutar turbin untuk
menghasilkan listrik.
6. Energi Nuklir
(Macam macam tulisan) Energi ini adalah energi yang berada dalam setiap
materi atau zat yang tentunya tersusun atas atom atom dan material penyusun
atom seperti elektron, neutron dan proton. Energi nuklir sebenarnya juga
merupakan energi kimia akan tetapi lebih bersifat spesifik dan membutuhkan
usaha yang lebih dalam menggunakannya. Energi nuklir ini dapat diperoleh
melalui proses yang cukup rumit dan untuk sekarang ini hanya mampu diambil dari
materi yang bersifat radioaktif serta tidak stabil dengan inti yang berat seperti
Uranium dan Plutonium. Untuk atom atom lain masih terbilang cukup sulit.
Energi nuklir ini sesuai dengan rumus E=mc2. Sehingga energi yang sangat
besar dapat dihasilkan dalam jumlah massa yang sedikit saja. Contoh reaksi
nuklir yang ada adalah matahari yang terus menerus berpijar, kemudian
pembangkit listrik tenaga nuklir (reaktor nuklir) serta Bom Atom (Bandingkan
dengan ledakan Hiroshima dan Nagasaki).
D. Sifat Fisika Beserta Contohnya
Sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk
zat baru.
Sifat ini dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut.
Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa
jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini
pembahasan mengenai sifat-sifat fisika tersebut :
Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Zat tersebut dapat
berubah dari satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita
kenal, yaitu : menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.
Warna
Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat
fisika yang dapat diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda
merupakan ciri tersendiri yang
membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu berwarna putih,
karbon berwarna hitam, paku berwarna kelabu pudar dan lain–lain.
Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Air
merupakan zat pelarut untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut dalam
zat pelarut. Misal, garam dapat larut dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut
dalam air.
Daya hantar listrik
Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat
menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak
dapat menghantarkan listrik disebut isolator. Benda logam pada umumnya dapat
menghantarkan listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari
gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan
dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati adalah lampu dapat menyala.
Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda
magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik
kuat oleh magnet, sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik
oleh magnet.
Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih.
Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.
E. Cabang Ilmu Fisika dan Hubungannya dengan Ilmu Lain
Cabang-Cabang ilmu fisika sangat banyak, antara lain adalah :
1. Mekanika
adalah cabang ilmu
fisika yang mempelajari tentang gerak. Mekanika klasik terbagi atas dua bagian,
yaitu Kinematika dan Dinamika.
Kinematika membahas bagaimana suatu objek dapat bergerak tanpa
menyelidiki sebab-sebab apa yang menyebabkan suatu objek dapat bergerak
Dinamika mempelajari bagaimana suatu objek dapat bergerak dengan
menyelidiki penyebabnya.
adalah
cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan
subatom.
3. Mekanika Fluida
adalah
cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang fluida (dapat berupa cairan dan
gas)
4. Elektronika
adalah ilmu yang
mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol
aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam satu alat seperti
komputer, peralatan elektronik, semikonduktor, dan lain-lain.
5. Teknik Elektro atau Teknik
Listrik
adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
6. Elektrostatis
adalah ilmu
yang mempelajari tentang listrik statis
7. Elektrodinamis
adalah ilmu
yang mempelajari tentang listrik dinamis
8. Bioelektromagnetik
adalah
disiplin ilmu yang mempelajari tentang fenomena listrik, magnetik, dan
elektromagnetik yang muncul pada jaringan makhluk hidup
9. Termodinamika
adalah kajian
tentang energi atau panas yang berpindah
10. Fisika Inti
adalah ilmu
fisika yang mengkaji atom/bagian-bagian atom
11. Fisika Gelombang
adalah
cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gelombang
12. Fisika Optik (Geometri)
adalah ilmu fisika yang mempelajari tentang cahaya
13. Kosmografi/Astronomi
adalah
ilmu yang mempelajari tentang berbintangan dan benda-benda angkasa
14. Fisika Kedokteran (Fisika
Medis)
membahas bagaimana penggunaan ilmu fisika dalam bidang kedokteran
(medis), diantaranya :
Biomekanika meliputi gaya dan hukum fluida dalam tubuh
Bioakuistik (bunyi dan efeknya pada sel hidup/ manusia)
Biooptik (mata dan penggunaan alat optik)
Biolistrik (sistem listrik pada sel hidup terutama pada jantung manusia)
15. Fisika Radiasi
adalah ilmu
fisika yang mempelajari setiap proses di mana energi bergerak melalui media
atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
16. Fisika lingkungan
adalah ilmu yang
mempelajari kaitan fenomena fisika dengan lingkungan. beberapa di antaranya
antara lain :
Fisika tanah dalam/Bumi
Fisika tanah permukaan
Fisika udara
Hidrologi
Fisika gempa (seismografi fisik)
Fisika laut (oseanografi fisik)
Meteorologi
Fisika awan
Fisika Atmosfer
17. Geofisika
adalah perpaduan
antara ilmu fisika, geografi, kimia, dan matematika. Dari segi Fisika yang
dipelajari adalah :
Ilmu gempa atau Seismologi yang mempelajari tentang gempa, magnet bumi, gravitasi termasuk pasang surut dan anomali gravitasi bumi, geo-Elektro (aspek listrik bumi), dll
Selain yang diuraikan di atas, seiring perkembangan zaman, ilmu fisika
telah menjadi bagian dari segi kehidupan misalnya :
Ekonomifisika
yang merupakan aplikasi fisika dalam bidang ekonomi
Fisika Komputasi
adalah solusi persamaan-persamaan Fisika- Matematik
dengan menggunakan, dan lain-lain yang mengakibatkan Fisika itu selalu ada
dalam berbagai aspek.
F. Pengukuran, Dimensi, dan Besaran
Pengukuran
Dalam ilmu fisika pengukuran dapat dilakukan pada sesuatu yang
terdifinisi dengan jelas.
misalnya : pengukuran panjang, massa, temperatur, dll.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Pengukuran Langsung
Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran
contoh : pengukuran lebar meja
2. Pengukuran tak langsung :
Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan
hasilnya.
contoh : pengukuran benda-benda kuno.
Besaran Pokok
Pada suatu pengukuran terdapat besaran-besaran yang dianggap pokok dimana
besaran ini dipakai sebagai dasar dari suatu pengukuran.
>Dalam mekanika ada tiga besaran pokok yaitu ; Massa, Panjang dan Waktu.
>Dalam Thermodinamika kita mengenal dua besaran pokok yaitu; Suhu dan Jumlah zat ,
>Dalam listrik dan cahaya ada dua besaran pokok yaitu ; Kuat Arus dan Intensitas Cahaya.
>dan ada dua besaran pokok yang tak berdimensi yaitu: Sudut Ruang dan
Sudut Bidang.
Pada mulanya besaran-besaran pokok tidak mempunyai standart yang jelas .
Untuk menghindari ini maka sejak tahun 1889 diadakan pertemuan rutin yang
membahas berat dan pengukuran.
Pada pertemuan yang diadakan dalam periode 1954-1971 ditetapkan tujuh
besaran pokok beserta satuannya. Sistim satuan yang digunakan adalah sistim
satuan SI.
Dimensi
Dimensi menyatakan sifat fisis dari suatu besaran . Atau dengan kata lain
dimensi merupakan simbul dari besaran pokok, seperti terlihat dalam tabel 1.
Dimensi dapat dipakai untuk mengecek rumus – rumus fisika. Rumus fisika yang
benar harus mempunyai dimensi yang sama pada kedua ruas .
Didalam suatu pengukuran ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu
mendapatkan angka yang terlalu kecil atau angka yang terlalu besar jika dipakai
satuan diatas.
Untuk menyederhanakan permasalahan tersebut maka dalam pertemuan pada
tahun 1960-1975 komite international di atas menetapkan awalan pada
satuan-satuan tersebut.
Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari besaran
pokok.
Jadi besaran turunan terdiri dari lebih dari satu besaran pokok.
Dalam fisika terdapat banyak sekali besaran turunan. Bebarapa contoh dari
besaran turunan dibawah ini : Gaya, Kecepatan, Percepatan, Usaha, Daya, Volume,
Massa jenis, dll.
G.
Pengukuran Berdasarkan Sistem Metrik dan SI
Setelah abad ke-17, para ilmuwan menggunakan sistem pengukuran yang pada
awalnya disebut sistem pengukuran metrik. Sistem ini merupakan satuan yang
dahulu dipakai dalam dunia pendidikan dan pengetahuan. Sistem metrik
dikelompokkan menjadi Sistem Metrik Besar atau MKS (Meter Kilogram Second),
yang pada tahun 1960 satuan ini dipergunakan dan diresmikan menjadi Sistem
Internasional (SI) atau biasa disebut dengan Sistem Metrik Kecil atau CGS
(Centimeter Gram Second).
Sistem Metrik diusulkan menjadi SI, karena satuan-satuan dalam sistem ini
dihubungkan dengan bilangan pokok 10, sehingga lebih memudahkan penggunaannya
Analisis :
Materi adalah sesuatu
yang menempati ruang dan mempunyai massa.Unsur
adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan
rekasi kimia biasa. Senyawa
adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui rekasi kimia.
Fisika memiliki banyak cabang ilmu, dimana setiap cabang ilmu tersebut memiliki hubungan dengan ilmu lain. fisika memiliki besaran pokok dan besaran pengukuran.
Daftar Pustaka :
Evolusi merupakan proses perubahan makhluk hidup secara
lambat dalam waktu yang sangat lama, sehingga berkembang menjadi berbagai
spesies baru yang lebih lengkap struktur tubuhnya. Menurut teori evolusi,
makhluk hidup yang sekarang berbeda dengan makhluk hidup jaman dahulu. Nenek
moyang makhluk hidup sekarang yang bentuk dan strukturnya (mungkin) berbeda
mengalami perubahan-perubahan baik struktur maupun genetis dalam waktu yang
sangat lama, sehingga bentuknya jauh menyimpang dari struktur aslinya dan akhirnyamenghasilkan
berbagai macam spesies yang ada sekarang. Jadi tumbuhan dan hewan yang ada
sekarang bukanlah makhluk hidup yang pertamakali berada di bumi, tetapi berasal
dari makhluk hidup di masa lampau.
Teori evolusi menurut Jean Baptiste de Lamarck
Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat
berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya.
Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian
tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada
lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang
digunakan lagi makin lama akan menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah
mengalami perubahan dan sudah sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang
telah beradaptasi pada lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut
memiliki ciri atau karakter yang berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan
ciri atau karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan tersebut akan
diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Demikianlah
seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju
daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal dengan ‘use
and disuse’.
Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah.
Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika
terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat
memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena
sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah
tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu
leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah
sekarang berleher panjang.
Teori evolusi menurut Charles Darwin
Charles DarwinCharles Darwin adalah seorang naturalis
berkebangsaan Inggris. Ia menyatakan bahwa evolusi berlangsung karena adanya
proses seleksi alam (natural selection). Yang dimaksud seleksi alam adalah:
proses pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap variasi makhluk hidup di
dalamnya. Hanya makhluk hidup yang memiliki variasi sesuai dengan lingkungan
yang bisa bertahan hidup, sedang yang tidak sesuai akan punah. Organisme yang
bisa hidup inilah yang selanjutnya akan mewariskan sifat-sifat yang sesuai
dengan lingkungan pada generasi berikutnya.
Sebagai pembanding dengan teori Lamarck, panjang leher
jerapah dapat dijelaskan dengan teori Darwin sebagai berikut. Nenek moyang
jerapah punya variasi panjang leher, ada yang berleher pendek dan ada yang
berleher panjang. Karena terjadi bencana kekeringan, lingkunganpun berubah dan,
berlangsunglah proses seleksi alam. Jerapah berleher pendek tidak dapat mencari
makan dengan menjangkau daun-daun di pohon sehingga tidak bisa bertahan hidup.
Sebaliknya jerapah berleher panjang tetap dapat memperoleh makanan dari
daun-daun di pohon sehingga dapat bertahan hidup. Karena mampu bertahan hidup
maka jerapah tersebut mampu berbiak dan mewariskan sifat adaptif yaitu leher
panjang pada generasi berikut. Itulah sebabnya semua jerapah sekarang berleher
panjang.
Teori yang di kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh
hal-hal berikut:
Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura
raksasa). Di tempat ini Darwin menemukan berbagai macam bentuk paruh burung
Finch. Terjadinya keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan jenis
makanannya.
Pendapat Charles Lyell
dalam bukunya “Principles of Geology“ yang menyatakan bahwa batuan,
pulau, dan benua selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin peristiwa ini
kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk hidup.
Pendapat Thomas Robert Malthus dalam bukunya “An Essay on
the Principle of Population” yang
menyatakan adanya kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada
kenaikan produksi pangan. Hal ini menurut Darwin menimbulkan terjadinya suatu
persaingan untuk kelangsungan hidup.
Berdasarkan tiga hal tersebut akhirnya Darwin menulis
bukunya “On the Origin of Species by Means of Natural Selection” yang berisi dua
hal pokok:
spesies yang ada sekarang ini berasal dari spesies yang
hidup di masa lampau, dan
evolusi terjadi melalui proses seleksi alam.
1. Percobaan August
Weismann
August WeismannUntuk membuktikan apakah lingkungan
menyebabkan perubahan sifat yang menurun (teori Lamarck) Weismann melakukan
percobaan dengan memotong ekor tikus, lalu mereka dikawinkan. Ternyata anak
tikus yang lahir tetap berekor panjang. Lalu anak tikus tersebut dipotong lagi
ekornya dan dikawinkan lagi, ternyata keturunan selanjutnya tetap berekor
panjang. Langkah itu dilakukan sampai dengan 21 generasi dan keturunan yang
lahir ternyata tetap berekor panjang.
Dari apa yang dilakukan, Weismann mengambil kesimpulan bahwa
perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan
kepada keturunannya. Evolusi adalah
proses yang menyangkut seleksi alam terhadap faktor genetika. Individu yang
memiliki variasi genetik yang sesuai dengan lingkungan yang akan lestari dan
memiliki kesempatan mewariskan gen yang adaptif pada generasi berikut.
2. Kupu-kupu Biston
betularia
Ada 2 jenis Biston betularia: bersayap terang dan bersayap
gelap
Sekitar tahun 1850 yaitu masa sebelum berkembangnya revolusi
industri di Inggris, kupu Biston berwarna cerah lebih banyak daripada yang
berwarna gelap. Tetapi setelah berlangsungnya revolusi industri, ternyata kupu
yang berwarna gelap lebih banyak daripada yang berwarna cerah. Hal ini
dimungkinkan karena sebelum revolusi industri pohon di habitatnya masih bersih,
sehingga kupu berwarna cerah lebih adaptif, akibatnya sulit untuk dilihat
predator. Ketika berlangsung revolusi industri dan sesudahnya, pohon dan daun
habitat kupu tersebut tertutup oleh jelaga. Ini berakibat kupu berwarna gelap
lebih adaptif sehingga sulit dilihat predator.
3. Seleksi alam
berdasarkan resistensi
Evolusi dan adaptasi tidak selamanya membutuhkan waktu yang
relatif lama. Bakteri yang resisten terhadap penicillin misalnya, dapat
terbentuk dengan cepat. Kejadiannya juga diterangkan berdasar konsep seleksi
alam. Dimana dalam suatu koloni bakteri, hanya sedikit bakteri yang bertahan
hidup ketika penicillin diberikan. Namun beberapa lama kemudian koloni bakteri
yang resisten terhadap penicillin menjadi banyak. Pada peristiwa ini penicillin
hanya merupakan faktor pengarah terhadap perkembangan populasi bakteri yang
resisten terhadap antibiotik.
Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai
proses historis dan cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis
evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang
telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang
tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan
merupakan suatu kenyataan yang telah terjadi. Berikut ini merupakan bukti-bukti
evolusi yang ada.
1. Adanya variasi
antar individu dalam satu keturunan
Seleksi yang dilakukan bertahun-tahun terhadap suatu spesies
akan menyebabkan munculnya spesies baru yang berbeda dengan moyangnya. Oleh
karena itu adanya variasi merupakan bahan dasar terjadinya evolusi yang menuju
ke arah terbentuknya spesies baru.
2. Pengaruh
penyebaran geografis
Contohnya adalah mengenai bentuk paruh burung Finch yang
ditemukan Darwin di kepulauan Galapagos. Dari pengamatannya tampak
burung-burung Finch tersebut memiliki bentuk paruh dan ukuran yang berbeda, dan
menunjukkan mempunyai hubungan dengan burung Finch yang ada di Amerika Selatan.
Mungkin karena sesuatu hal burung itu bermigrasi ke Galapagos. Mereka menemukan
lingkungan yang baru yang berbeda dengan lingkungan hidup moyangnya. Burung itu
kemudian berkembangbiak dan keturunannya yang mempunyai sifat sesuai dengan
lingkungan akan bertahan hidup, sedang yang tidak akan mati. Karena lingkungan
yang berbeda, burung-burung itu menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada
di Galapagos. Akhirnya terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam
bentuk dan ukuran paruhnya.
3. Ditemukannya
fosil di berbagai lapisan batuan bumi
Dari sekian banyak fosil yang ditemukan, yang paling lengkap
dan dapat digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi adalah fosil kuda yang
ditemukan oleh Marsh dan Osborn. Dari studi yang dilakukan dapat dicatat
beberapa perubahan dari nenek moyang kuda (Eohippus) yang hidup 58 juta tahun
yang lalu menuju ke bentuk kuda modern sekarang (Equus), yaitu: tubuh bertambah besar, dari sebesar kucing hingga sebesar
kuda sekarang
leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara ujung
mulut hingga bagian mata menjadi makin jauh
perubahan dari geraham depan dan belakang dari bentuk yang
sesuai untuk makan daun menjadi bentuk yang sesuai untuk makan rumput
bertambah panjangnya anggota tubuh hingga dapat dipakai
untuk berlari cepat, tetapi bersamaan dengan itu kemampuan rotasi tubuh
menurun.
adanya reduksi jari kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari
ketiga yang selanjutnya memanjang, kemudian disokong teracak.
4. Adanya homologi
organ pada berbagai jenis makhluk hidup
Homologi organ: perhatikan bahwa anggota gerak pada makhluk
di atas memiliki bentuk berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki bagian yang
sama. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan fungsi.
Contohnya: tangan manusia berfungsi untuk memegang adalah
homolog dengan sirip depan paus yang digunakan untuk berenang, atau sayap
kelelawar yang berguna untuk terbang homolog dengan tungkai depan kucing yang
berguna untuk berjalan.
Lawan dari homolog adalah organ yang analog, yaitu
organ-organ dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan
bentuk asalnya. Bisa juga diartikan organ-organ tubuh dari berbagai makhluk
hidup yang fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda.
5. Studi
perbandingan embriologi
6. Studi
perbandingan biokimia
Bila membandingkan makhluk hidup pada tingkat biokimia,
ternyata hasilnya mendukung teori evolusi. Sebagai contoh, Hb manusia lebih
mirip dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah.
Tingkat kemiripan ini menunjukkan manusia lebih dekat kekerabatannya dengan
simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi sekaligus
mempengaruhi keanekaraman hayati. Adaptasi dan dan seleksi alam menyebabkan
perubahan pada suatu indivisu sehingga variasi akan semakin bertambah dan
meningkatkan keanekaragaman makhluk hidup dari waktu ke waktu.
1. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan
baik. Dalam karangan ini akan dijelaskan tentang adaptasi yang dilakukan oleh
hewan dan tumbuhan dan perbedaan adaptasi yang dilakukan oleh hewan dengan
adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan terhadap lingkungannya.
a. Adaptasi Morfologi
Adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan
kebutuhan organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan,
yang runcing dan tajam untuk makan daging, sedangkan pada gigi sapi, kambing,
kerbau, biri-biri, domba tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak
dipakai untuk memotong rumput atau daun dan untuk mengunyah makanan.
b. Adaptasi Fisiologi
Adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan
hidup dengan baik.
c. Adaptasi Tingkah Laku
Adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku /
perilaku terhadap lingkungannya
2. Variasi
Variasi merupakan sesuatu hal yang merujuk pada peristiwa
genetis yang menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik
berbeda satu sama lain. Sebagai contoh, pada dasarnya semua orang di bumi
membawa informasi genetis sama. Namun ada yang bermata sipit, berambut merah,
berhidung mancung, atau bertubuh pendek, tergantung pada potensi variasi
informasi genetisnya.
Evolusionis menyebut variasi dalam suatu spesies sebagai
bukti kebenaran teorinya. Namun, variasi bukanlah bukti evolusi, karena variasi
hanya hasil aneka kombinasi informasi genetis yang sudah ada, dan tidak
menambahkan karakteristik baru pada informasi genetis.
Variasi selalu terjadi dalam batasan informasi genetis yang
ada. Dalam ilmu genetika, batas-batas ini disebut "kelompok gen"
(gene pool). Variasi menyebabkan semua karakteristik yang ada di dalam kelompok
gen suatu spesies bisa muncul dengan beragam cara. Misalnya pada suatu spesies
reptil, variasi menyebabkan kemunculan varietas yang relatif berekor panjang
atau berkaki pendek, karena baik informasi tentang kaki pendek maupun panjang
terdapat dalam kantung gen.
Namun, variasi tidak mengubah reptil menjadi burung dengan
menambahkan sayap atau bulu-bulu, atau dengan mengubah metabolisme mereka.
Perubahan demikian memerlukan penambahan informasi genetis pada makhluk hidup,
yang tidak mungkin terjadi dalam variasi.
3. Seleksi Alam
Seleksi alam menyebabkan perubahan pada spesies. Dengan
adanya seleksi alam, hanya individu yang unggul dan memiliki karakteristik
serta kemampuan yang berbeda dari individu lain yang dapat bertahan dan
melanjutkan kehidupan. Sehingga akan menghasilkan keturunan yang berbeda dari
populasi yang terkena seleksi alam. Perubahan tersebut bersama dengan adapatsi
akan menciptakan perubahan secara genetik dan morfologi, sehingga akan
berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati.
Analisis
Seleksi alam, adaptasi dan variasi akan menyebabkan
perubahan struktur maupun genetis pada suatu individu yang akan diturunkan pada keturunannya. Hal ini yang menyebabkan keanekaragaman hayati makhluk
hidup.
Daftar Pustaka
Langganan:
Postingan (Atom)