Liputan6.com, Tiongkok - Tragis.
Seorang remaja berusia 19 tahun asal provinsi Jiangsu, Tiongkok, sengaja
memotong tangannya sendiri demi mengobati kecanduannya berinternet.
Menurut laporan televisi lokal
Jiangsu TV, remaja yang disebut sebagai 'Litlle Wang' itu memotong tangan
kirinya sendiri menggunakan pisau dapur di sebuah area 'kursi publik' (sejenis
taman umum).
Ibu dari 'Little Wang'
menceritakan, anaknya menyelinap keluar rumah pada sore hari sembari membawa
pisau dapur. Wang pergi ke area 'kursi publik' dan memotong tangannya, lalu ia
menelepon taksi untuk minta diantar ke rumah sakit.
Menurut yang dilansir laman The
Telegraph, Sabtu (7/2/2015), tim dokter bedah di rumah sakit A & E Jiangsu
berhasil mengobati kembali tangan kiri 'Little Wang'. Namun belum diketahui
apakah fungsinya dapat berfungsi kembali dengan normal atau tidak.
Keterangan pihak kepolisian
menyatakan bahwa 'Little Wang' adalah salah satu dari sekitar 24 juta remaja di
Tiongkok yang mengalami kecanduan internet. Menurut pengakuannya, 'Little Wang'
merasa frustasi menekan keinginan untuk terus mengakses internet dan bermain
game online.
Pihak pemerintah Tiongkok sendiri
telah memandang situasi ini dengan sangat serius. Kecanduan internet dianggap
sebagai epidemi yang menghancurkan generasi muda. Jumlah klinik dan asrama
rehabilitasi bagi para pecandu internet pun kini menjamur di Tiongkok.
Dalam kasus di atas dikatakan ada seorang
remaja yang memotong tangannya karena ia merasa kecanduan internet sehingga ia
memutuskan untuk memotong tangannya agar ia dapat mengobati kecanduannya
berinternet.
kecanduan internet adalah tingkah
laku kompulsif, kurang tertarik dengan aktivitas lain, merasa bahwa dunia maya
di layar komputer lebih menarik sehingga menghabiskan banyak waktu dalam
menggunakan internet serta meliputi symptom-symptom fisik dan mental ketika
tingkah laku tersebut ditunda atau dihentikan.
Gejala dari kecanduan internet
- Keasyikan dengan internet dan selalu memikirkannya selagi off‐line (internet preoccupation)
- Selalu menambah waktu online.
- Tidak mampu untuk mengontrol penggunaan internet.
- Lekas marah dan gelisah bila tidak sedang online.
- Menggunakan internet sebagai pelarian dari masalah.ejala dari kecanduan internet
Pada dasarnya internet memiliki
banyak manfaat tetapi internetpun memiliki dampak buruk bagi pengguna. Selama pengguna
memiliki batasan/ tidak berlebihan dalam menggunakan internet maka dampak buruk
dari internetpun dapat kita hindari termasuk kecanduan internet seperti contoh
kasus di atas. Kecanduan internet disebabkan karena pengguna tidak memiliki
batasan/ berlebihan dalam menggunakan internet. Oleh sebab itu, sudah
seharusnya kita sebagai pengguna internet paham akan batasan-batasan dalam
menggunakan internet.
https://restawurii.wordpress.com/2014/10/29/kecanduan-internet-dan-cara-mengatasinya/
Latar Belakang
Komunitas ini didirikan oleh Ibu Madya Harmeka, S.Pdi. pada tanggal 19 Februari 2013. Beliau mendapat inspirasi untuk membentuk komunitas ini, berawal dari membaca sebuah artikel mengenai global warming. Dimana artikel tersebut mengatakan bahwa bercampurnya sampah organik dan anorganik akan menghasilkan senyawa metana. Senyawa metana sama berbahayanya seperti senyawa karbondioksida, kedua senyawa tersebut dapat mengancam kehidupan di bumi. Kebiasaan masyarakat sekitar yang mencampur sampah organik dan anorganik, membuat beliau merasa prihatin. Kemudian, beliau mensosialisasikan kepada tetangga disekitar rumahnya, bagaimana cara mengolah sampah dengan baik dan benar. Untuk sampah organik seperti daging, beliau membuat biopori ( lubang ditanah ) untuk mengubur sampah daging tersebut. Sedangkan, untuk sampah organik lainnya seperti dedaunan, beliau akan mengolahnya menjadi pupuk kompos yang menghabiskan waktu sekitar empat bulan sampai siap untuk dipakai. Sebelum mensosialisasikan program tersebut, beliau sudah menerapkannya dirumah. Untuk mempersiapkan musim kemarau, beliau membuat sumur resapan air yang berguna untuk menampung air hujan.
Suatu waktu beliau berpikir jika hanya ia seorang yang perduli dengan lingkungan, tidak akan ada dampak yang signifikan seperti yang beliau harapkan, yaitu lingkungan yang bersih, sehat, dan baik. Berawal dari sosialisasi dengan tetangga sekitarnya, akhirnya beliau berhasil mendirikan komunitas bank sampah di lima titik di Kecamatan Cipayung, Kota Depok. Seiring berjalannya waktu, komunitas Tape Uli terus berkembang, hingga saat ini sudah mencapai 60 titik yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Cipayung, Kota Depok. Komunitas Tape Uli juga sedang memulai beberapa program baru, salah satunya yaitu program menanam pohon.
Visi
Menjadi komunitas yang terdepan dalam pengelolaan lingkungan untuk mewujudkan pelestarian dan penyelamatan bumi berbasis masyarakat.
Misi
- Melakukan edukasi ke masyarakat, tentang bahaya sampah dan pengelolaan sampah.
- Membimbing dan mendampingi masyarakat melakukan perilaku positif dan pengelolaan sampah yang baik dan benar.
- Memberdayakan masyarakat untuk mengelola sampah menjadi sumber daya dan memiliki nilai tambah.
- Menjadi Mitra dan Membantu Masyarakat dan Pemerintah dalam melaksakan program pengelolaan lingkungan.
Program
- Bank Sampah
- Eco Craft
- Membentuk pioner/leader/tokoh Peduli Lingkungan
- Work shop/seminar/sarasehan
- Publikasi dan Edukasi
- Penghargaan ( Award ) tokoh teladan
- Bhakti Sosial ( Teras Sehat, dll)
Dokumentasi
Tas Belanja
Botol Minum Hias
Hiasan dari daur ulang sampah
Gantungan Kunci
Miniatur Kapal (Koran Bekas)
Kotak Serba Guna
Kegiatan Bank Sampah
Kumpulan produk dari Program Eco Craft
Prestasi - prestasi
Foto bersama Ketua Komunitas TaPe uLi
Alamat dan Website
Perumahan Permata Depok Sektor Berlian II Blok H4
Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung
Kota Depok, Jawa Barat
Thank's To : Ibu Madya Harmeka (Ketua Komunitas TaPe uLi)
Langganan:
Postingan (Atom)