Dukungan Sosial Mempengaruhi Kreativitas pada Remaja







Kreativitas merupakan cara unik seseorang dalam memecahkan masalah atau membuat suatu karya. Dan juga suatu hal penting yang perlu dimiliki remaja untuk dapat bertahan dalam kondisi lingkungan dinamis ditambah dengan kompetensi global yang ketat dengan masyarakat yang semakin berkualitas. Dengan kondisi masyarakat yang terus berkembang, remaja dituntut untuk memiliki gagasan unik dan kemampuan menciptakan suatu hal yang baru dari gagasan tersebut. Orang-orang yang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapai tujuan (Utami 1999 dalam Basuki 2005). Kreativitas muncul tidak hanya dari dalam diri (motivasi intrinsik) tapi juga membutuhkan dukungan dari lingkungan. Ada lingkungan yang tidak menghargai imajinasi atau fantasi dan menekan kreativitas dan inovasi.


Dukungan sosial adalah interaksi kita dengan orang lain, dapat berupa kenyamanan yang dirasakan, kepedulian, menghargai, atau membantu seseorang.  Dukungan sosial dibutuhkan untuk membangun kreativitas pada remaja, namun pada kenyataannya tidak semua lingkungan mampu memfasilitasi bahkan menerima remaja kreatif. Fenomena yang ada selama ini kreativitas yang dimiliki masyarakat umumnya masih tergolong rendah. Hal ini dapat diketahui dengan masih banyaknya orang yang belum mampu menghasilkan karyanya. Adapun orang-orang yang sudah mempunyai gagasan untuk membuat karya baru tidak mendapat fasilitas yang mampu menunjang perwujudan kreativitas. Di Indonesia, masyarakat akan lebih mengapresiasi remaja yang menonjol kemampuan akademiknya dan mengesampingkan kemampuan-kemampuan yang dianggap tidak begitu penting atau berguna seperti kreativitas dalam bermusik, melukis, menulis dan lain sebagainya sehingga remaja tidak lagi ingin menunjukkan kreativitasnya.
Mengembangkan kreativitas anak memerlukan peran penting orang tua untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dalam artian memfasilitasi dan mengapresiasi hasil karya apapun yang anak buat. Dukungan sosial yang diberikan dapat berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan nyata atau instrumental, dukungan informasi, dan dukungan jaringan sosial (Cohen dan Mckay, dalam Safarino 1998).
Dari uraian diatas dapat diidentifikasikan, yaitu Kurangnya pemahaman masyarakat akan kreativitas dan Dukungan sosial yang masih rendah menyebabkan kreativitas remaja tidak berkembang.

Daftar Pustaka
Basuki, Heru. A. M (2005). Kreatifitas,keberbakatan, intelektual, dan faktor-faktor pendukung dalam pengembangannya. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Safarino, Edward P. (1998). Health psuchology: Biopsychosocial interactions. New York: John Wiley & Sons, Inc.