Selasa, 25 Oktober 2016 -
-
0
komentar
SEJARAH, ASPEK DAN DAMPAK INTERNET DI LINGKUNGAN MANUSIA
A. SEJARAH INTERNET
Internet
merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika
Serikat pada tahun 1969, melalui proyek lembaga ARPA yang mengembangkan
jaringan yang dinamakan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di
mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer
yang berbasis UNIX.
Tujuan awal
dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen
Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan
komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital
untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari
terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah
dihancurkan.
Pada mulanya
ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute,
University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka
membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET
diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini
berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut
ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu
ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer
dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer
seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal
dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet
B. 1.
ASPEK PSIKOLOGI PENGGUNAAN INTERNET
§
Perbedaan kepribadian pria dan wanita
Kehadiran komputer dan internet telah merubah dunia
kerja, dari tekanan pada kerja otot ke kerja otak.. Implikasinya adalah
perbedaan perilaku pria dan wanita semakin mengecil. Kini semakin banyak
pekerjaan kaum pria yang dijalankan oleh kaum wanita. Banyak pakar yang berpendapat
bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin,
baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan
perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin
menonjol. Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to
Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993)
menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin
banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator,
gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya. Selain itu semakin
banyak wanita yang menjadi pimpinan perusahaan dan sekaligus menjadi pemilik
perusahaan. Di Indonesia selama 54 tahun merdeka belum pernah ada wakil presiden
wanita, kini di tahun 1999 Indonesia sudah memilikinya. Peran wanita dalam
pengambilan keputusan dalam kehidupan keluarga semakin besar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa di Amerika Serikat 75 persen dari keputusan yang menyangkut
kesehatan dalam keluarga diputuskan oleh wanita. Wanita membeli 50 persen dari
mobil yang terjual di Amerika. Bahkan Toyota melaporkan bahwa 60 persen pembeli
mobil mereka adalah kaum wanita. Sekitar 80 persen dari belanja keperluan
konsumen sehari-hari dibelanjakan oleh kaum wanita. Hal yang tidak kalah
menariknya adalah semakin banyak wanita yang melakukan pekerjaan yang tadinya
pekerjaan yang dominan dilakukan kaum pria. Kalau semula pekerjaan membeli ban
baru untuk mobil umumnya dilakukan pria, kini ban mobil yang terjual di USA
sekitar 45 persen dibeli oleh kaum wanita. Peralatan sport yang laku di USA 40
persen berasal dari pembeli wanita. Hal lain yang menonjol adalah 75 persen
pakaian pria dibeli oleh wanita, dan seperempat dari mobil truk yang laku di
USA dibeli oleh wanita (Aburdene & Naisbitt, 1993). Tampaknya wanita
semakin dominan perannya dalam kehidupan masa kini. Sayang sekali data perilaku
wanita yang rinci seperti itu tidak dimiliki oleh kita di Indonesia.. Namun
rasanya kecenderungan seperti itu juga muncul di Indonesia walaupun tidak
sepantastis wanita di Amerika Serikat. Diduga kecenderungan perilaku wanita
seperti yang dikemukakan di atas akan semakin dominan di milenium baru ini.
Selain internet ada permainan komputer yang diduga akan mempersempit perbedaan
kepribadian pria dan wanita. Banyak permainan elektronik Play Station yang
sangat populer di Indonesia. Permainan dalam PS sangat banyak yang menonjolkan
kekerasan. Permainan ini sangat digemari oleh anak laki-laki maupun anak
perempuan. Kini berbagai permainan tersebut dapat diakses dan dimainkan melalui
internet. Kini internet sudah menjadi pusat hiburan. Kita belum memperoleh
informasi yang sistimatik tentang perbedaan aspek kognitif dan kepribadian pria
dan wanita sebagai akibat penggunaan teknologi komputer seperti yang
dikemukakan di atas. Apakah masih ada perbedaan sifat kepribadian seperti yang
secara tradisional kita ketahui bahwa wanita lebih menonjol dalam aspek verbal
dan emosional, sedangkan pria lebih menonjol dalam aspek non-verbal dan lebih
asertif (lihat Conger, 1975). Apakah ketakutan akan sukses semakin menipis pada
kaum wanita (lihat Alimatus Sahrah, 1996). Kalau dikaitkan dengan aspek
psikologi peran seks ( Bem, 1983.), apakah kini semakin banyak kelompok
androgini, ataukah semakin banyak porsi wanita yang berperan seks maskulin?
Bila demikian apakah dampaknya bagi hubungan sosial pria dan wanita?
§
Perkembangan kognitif
Berbeda dengan menonton televisi yang para penonton
bersifat pasif, internet dan permainan elektronik sangat bersifat interaktif.
Diduga internet dan permainan elektronik dapat merangsang pertumbuhan
kecerdasan anak-anak dan orang dewasa.
§
Perkembangan seksualitas
Selain dapat digunakan untuk berpacaran melalui progam
internet relay chatting (IRC), internet dapat pula digunakan untuk mengakses gambar
dan filem porno. Walaupun gambar porno dan cerita porno dapat diperoleh dari
berbagai sumber, kehadiran internet semakin menyemarakkan perolehan pronografi
tersebut.
Banyak pakar yang berpendapat bahwa rangsangan seksual
yang diperoleh anak akan mempercepat proses kematangan seksual (lihat Conger,
1975). Sejauh ini belum penulis ketahui apakah ada percepatan dalam kehadiran
menstruasi pertama pada anak gadis, dan mimpi basah pertama pada anak
laki-laki.Selain itu belum ada pula informasi yang sistimatik tentang dampak
internet pada keterlibatan seks di luar nikah di kalangan remaja.
§
Kecemasan teknologi
Menjelang pergantian tahun 2000 banyak sekali manusia
yang dilanda kecemasan dan ketakutan menghadapi kutu Y2K (year two kilo).
Ketakutan akan listrik mati, pesawat akan tabrakan, uang di bank hilang,
senjata nuklir menembakkan peluru tanpa terkendali. Itu adalah beberapa contoh
ketakutan di awal millenium ini.
Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi
komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file
penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena
teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir. Smart products yang
dikontrol oleh sistim komputer seperti mobil, rumah, kartu dll. Akan menjadi
sumber stres yang besar bila terjadi gangguan dalam sisitim komputernya.
Fenomena stres seperti ini yang disebut dengan technostress (Hanson, 1989). Stres
karena teknologi adalah salah satu sumber stres dalam kehidupan manusia. Tentu
saja banyaknya informasi yang masuk melalui e-mail atau internet dapat pula
menyebabkan information overload, dan ini menjadi sumber stres yang lain.
Berapa besar dampak stres teknologi ini pada kehidupan manusia, sepengetahuan
penulis belum pernah ada studi yang mengidentifikasinya.
§
Pola interaksi antar manusia
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga
golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang
disambungkan dengan tilpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk
berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet,
dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu
tersedianya berbagai warung internet ( warnet) telah memberi peluang kepada
banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk
berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang
yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet
relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang
asing kapan saja.
2. ASPEK
DEMOGRAFIS
o
Gender
Pengaruh gender di internet pada umumnya wanita yang
sering bermain dengan internet, misalnya facebook, twitter dan lain-lain.
Wanita selalu memposting lebih banyak daripada pria, karena wanita terlalu
sensitive pada apa yang sedang terjadi dan sangat emosional. Pada pria lebih
cenderung ke forum atau game online. Pria juga senang berjam-jam untuk
melakukan hal itu. Internet juga bisa membuat para pria terpengaruh oleh fashion
jaman sekarang. Contohnya dari Korea, bisa saja mereka membuat para pria
mengenakan fashion itu, tetapi dari sudut pandang wanita fashion itu tidak
cocok untuk mereka yang pria jantan, contohnya dari gaya rambut. Jaman sekarang
para pria banyak yang mengikuti gaya rambut dari negara luar, padahal gaya
rambut itu membuat mereka terlihat seperti wanita. Semakin berkembangnya
internet dan globalisasi membuat banyak yang pria seakan-akan menjadi wanita
dan wanita seperti pria.
o
Usia
Internet juga membawa pengaruh yang signifikan bagi
semua kalangan. Oleh karena itu, tidak hanya orang dewasa saja yang sudah
mengenal internet tapi anak-anak juga, bahkan mereka sudah bisa menggunakannya
secara langsung.
Pemanfaatan Internet tentu harus di sesuaikan dengan
tingkat usia anak. Usia anak SD rata-rata berkisar antara 7-13 tahun. Dan
tingkatan itu semua memiliki cara penanganan yang berbeda.
o
Budaya
Munculnya teknologi sebagai tuhan baru bagi para
manusia komputeris akan membuat hilangnya budaya primordial yang menganggap
kesakralan berada di tangan alam dan manusia itu sendiri. Tidak hanya itu,
kondisi ‘autis’ para manusia komputeris ini juga membuat mereka tidak lagi peka
terhadap kejadian sosial yang menimpa masyarakat lain.
C. 1.
DAMPAK POSITIF INTERNET DI LINGKUNGAN MANUSIA
·
Internet sebagai media komunikasi
Internet merupakan alat komunikasi yang digunakan
masyarakat untuk berkomunikasi dengan pengguna internet yang lain pada aplikasi
internet. Contohnya adalah aplikasi chatting seperti twitter, line, facebook,
yahoo, BBM.
·
Sebagai media pertukaran data
Internet dapat sebagai media pertukaran data dengan
menggunakan email, news group, www dimana para pemakai internet diseluruh dunia
bertukar informasi cepat dan murah.
Sebagai media mencari informasi
· Setiap manusia membutuhkan informasi yang harus
diketahui, internet membantu manusia atau pengguna internet untuk memberikan
segala informasi yang dibutuhkan. Contohnya, Google dan Youtube sebagai tempat
mencari informasi.
·
Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang
perdagangan
Internet juga dapat menghasilkan keuntungan atau uang
dengan berdagang secara online. Contohnya tokoh bagus, tokopedia, dan masih
banyak lagi tempat bertransaksi dan berbisnis di Internet.
2. DAMPAK NEGATIF
INTERNET DI LINGKUNGAN MANUSIA
·
Pornografi
Internet memberikan segala macam informasi baik itu
positif dan negatif, dimana salah satunya dampak internet adalah pornografi
yang tersebar dan dengan kemudahaan akses informasi pornografi yang membuat
pengguna internet mensalah gunakan internet yang menyebabkan banyaknya tindakan
asusila.
·
Violence and Gore
Violence and Gore adalah kekejaman dan kesadisan yang
ditampilkan hanya untuk keuntungan tanpa memikirkan dampak dari penyebaran
informasi tersebut.
·
Penipuan
Internetpun tak luput dari penipuan karena keuntungan
dari Internet membuat setiap orang berfikir untuk mencari keuntungan yang cepat
yaitu dengan menipu. Hal ini dapat diatasi dengan menghubungi atua
mengkonfirmasi kepada penyedia informasi tersebut.
·
Carding
Carding merupakan kejahatan yang dilakukan dengan
mendeteksi transaksi karena internet sifatnya langsung dan terbuka membuat para
penjahat memanfaatkan dengan membajak kartu kredit untuk mencatat kode kartu
mereka.
·
Perjudian
Adanya perjudian di internet yang tersebar merata ke
penjuru kalangan baik orang dewasa maupun anak.
·
Kencanduan Internet
Internet dapat menyebabkan ketergantungan sampai
melupakan waktu untuk melaksanakan kewajibannya. Contohnya adalah kecanduan
sosial media atau game online yang banyak menyita waktu.
·
Kerja Instan
Dari banyaknya informasi pembelajaran di internet
membuat siswa siswi banyak mengambil informasi dari internet dan tidak lagi
membudayakan membaca buku, dimana informasi yang ada diinternet belum tentu
benar. Hal ini membuat para siswa siswi menanamkan dalam dirinya untuk kerja instan
tanpa proses yakni tidak membaca buku-buku sebagai sumber informasi yang benar
dan tidak lagi diragukan kebenaran dari buku karena memiliki beberapa tahapan
dalam penerbitan buku tersebut.
SUMBER :
Langganan:
Postingan (Atom)